Sejak dioperasikan lebih dari 50 negara baik untuk kepentingan militer maupun sipil sedikitnya telah terjadi 71 kecelakaan yang menimpa CASA-212 dan merenggut lebih dari 400 korban jiwa.
Kecelakaan pertama berlangsung bulan Mei 1987 ketika pesawat CASA-212 yang dioperasikan perusahaan penerbangan komersil AS, jatuh di Puerto Rico dan menewaskan dua orang penumpangnya.
Kecelakaan CASA-212 yang rata-rata terjadi di pegunungan antara lain berlangsung di Panama, Venezuela, Kamerun, Chile, dan Indonesia.
Tiga pesawat CASA-212-200 Indonesia yang mengalami kecelakaan di gunung berlangsung di Papua, Gunung Salak Bogor, dan Bahorok, Gunung Leuser, Sumatra Utara.
Sejumlah kecelakaan lain berlangsung di laut, saat akan mendarat, dan ditembak rudal musuh seperti yang terjadi di Serbia serta Afrika.
Marsekal Hadi ketika menerbangkan CASA di Papua jelas sudah kenyang pengalaman dengan medan bergunung-gunung berkabut yang sebenarnya sangat rawan bagi keselamatan penerbangan pesawat transport ringan.
Tapi berkat kemampuan terbangnya yang makin profesional Marsekal Hadi selalu berhasil menjalankan misi terbangnya.
Yang lebih mujur lagi para anggota Gerakan Kelompok Bersenjata (GPK) di Papua yang pernah menembakinya, saat itu tidak memiliki rudal panggul penghancur pesawat seperti ‘’GPK’’ di Serbia dan Afrika.