"Di Taruna Nusantara, kegiatannya cukup padat, tapi yang penting kita manfaatin waktu belajar sebaik mungkin. Jadi kalau ada gurunya, pas KBM, kita jangan tidur , tetapi kita fokus. Kita tidurnya kalau dikasih waktu istirahat, baru istirahat. Selama ada waktu buat belajar, kita belajar terus, mengejar nilai paling bagus, olahraga, dan terus bergaul dengan teman-teman," kata Irfan Urane Azis.
Peraih Olimpiade Matematika Internasional tahun 2018 di Singapura ini juga mengingat beberapa pesan dari ayahnya, Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis.
Ayahnya selalu mengingatkan Irfan Urane Azis agar terus berusaha, dan tak lupa berdoa.
Ayahnya juga berpesan kepadanya bahwa orangtua adalah hal paling penting, terutama ibunda.
"Pesan dari bapak, kita usaha terus, tetapi doa jangan lupa. Orangtua itu paling penting, apalagi ibu yang paling penting," tutur Irfan Urane Azis.
Karena prestasi kedua putranya, Idham mengaku bangga dan tetap selalu memberikan motivasi.
"Ya tentu bangga dengan pencapaian mereka. Kewajiban saya memang menyiapkan yang terbaik untuk masa depan mereka," kata Idham kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Prestasi kedua putranya tersebut tak lepas dari gemblengan Idham dan istrinya, Ny Fitri Handari Idham sedari kecil.
"Kami membimbing mereka dari sisi akademis, fisik, dan mental sehingga mereka sukses dalam studinya," ungkap pria kelahiran Kendari, 30 Januari 1963, itu.