Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Pada Rabu (30/10/2019), Komisi II DPR resmi menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian.
Seperti dilansir dari KompasTV, Komisi III DPR telah selesai melakukan wawancara terhadap keluarga calon Kapolri Komjen Idham Azis pada Rabu (30/10/2019) siang.
Perlu diketahui, Komjen Idham Azis merupakan calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan, banyak hal yang dijanjikan Idham.
Wawancara ini bagian dari rangkaian uji kepatutan dan kelayakan ataufit and proper test.
Sementara itu, dikutip Gridhot.ID dari Tribunnews, Idham Aziz memastikan tidak akan mencampuri urusan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya termasuk keluarga.
Perlu diketahui, ternyata di dalam keluarga Komjen Idham Azis menurun darah keluarga Bhayangkara.
Keusksesan Idham Azis dalam mengemban tugas sebagai Bhayangkara negara rupanya sukses diturunkan kepada putra-putranya.
Melansir dari Wartakotalive.com, Ilham Azis mempunyai dua putra yang juga mengikuti jejaknya,
Putra pertama, Ilham Urane Aziz, berhasil meraih nilai terbaik dalam seleksi Akpol tahun 2017.
Berdasarkan data resmi Polri, Ilham menjadi peserta terbaik dari 331 peserta.
Dua tahun kemudian, tahun 2019, putra kedua, , juga mengikuti jejak sang kakak dan menjadi yang terbaik dari 264 calon taruna Akpol.
Prestasi putra kedua Idham Azis,Irfan Urane Aziz ternyata sudah dikenal berprestasi sejak sebelum masuk Akpol.
Sebelumnya, Irfan pernah menjuarai gelar olimpiade Matematika Internasional.
Menurut Irfan, kunci utamanya adalah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Kegiatan belajar mengajar di sekolahnya memang padat, sehingga harus memanfaatkan waktu untuk belajar.
Meski waktunya selalu digunakan untuk belajar dan belajar, Irfan juga tetap memanfaatkan waktu luangnya untuk berolahraga, bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah, istirahat saat diberikan waktu istirahat.
"Di Taruna Nusantara, kegiatannya cukup padat, tapi yang penting kita manfaatin waktu belajar sebaik mungkin. Jadi kalau ada gurunya, pas KBM, kita jangan tidur , tetapi kita fokus. Kita tidurnya kalau dikasih waktu istirahat, baru istirahat. Selama ada waktu buat belajar, kita belajar terus, mengejar nilai paling bagus, olahraga, dan terus bergaul dengan teman-teman," kata Irfan Urane Azis.
Peraih Olimpiade Matematika Internasional tahun 2018 di Singapura ini juga mengingat beberapa pesan dari ayahnya, Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis.
Ayahnya selalu mengingatkan Irfan Urane Azis agar terus berusaha, dan tak lupa berdoa.
Ayahnya juga berpesan kepadanya bahwa orangtua adalah hal paling penting, terutama ibunda.
"Pesan dari bapak, kita usaha terus, tetapi doa jangan lupa. Orangtua itu paling penting, apalagi ibu yang paling penting," tutur Irfan Urane Azis.
Karena prestasi kedua putranya, Idham mengaku bangga dan tetap selalu memberikan motivasi.
"Ya tentu bangga dengan pencapaian mereka. Kewajiban saya memang menyiapkan yang terbaik untuk masa depan mereka," kata Idham kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Prestasi kedua putranya tersebut tak lepas dari gemblengan Idham dan istrinya, Ny Fitri Handari Idham sedari kecil.
"Kami membimbing mereka dari sisi akademis, fisik, dan mental sehingga mereka sukses dalam studinya," ungkap pria kelahiran Kendari, 30 Januari 1963, itu.
Fitri Handari pun juga mengungkapkan bahwa dirinya juga bersyukur atas prestasi kedua putranya menjadi penerus sang ayah.
"Tentu kami bersyukur dengan pencapaian mereka, tapi perjalanan dan perjuangan mereka ke depan masih panjang,” kata lulusan Universitas Indonesia ini kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/10/2019) pagi.
“Kami sebagai orangtua hanya bisa mensupport dan mendoakan. Kami mensupport apapun pilihan bidang masa depan yang mereka pilih, meski ternyata keduanya memilih melanjutkan pendidikan di Akpol," imbuh wanita kelahiran Pangkep, 18 Februari 1975 ini.
Ia juga mengungkapkan salah satu kunci suksesnya bersama suami untuk membimbing anak nadalah dengan terus membangun komunikasi yang baik.
"Intinya, anak dan orangtua harus saling terbuka. Orangtua harus bisa dijadikan tempat bertanya," ujarnya.
Ia pun berterima kasih kepada pamong, guru di SMA Taruna Nusantara yang telah membimbing putra keduanya tersebut.
"Kerja keras dan doa. Irfan, anaknya pekerja keras, doa juga. Lingkungan di sini juga bagus, mendukung tercapainya prestasui itu. Terima kasih untuk semua pamong dan guru di SMA Taruna Nusantara," kata Fitri.
Fitri mengatakan, selain Irfan Urane Azis, putra pertamanya yang juga kakak dari Irfan, Ilham Urane Azis, juga merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara angkatan 25.
Kakaknya pun sama dengan Irfan Urane Azis, merupakan siswa yang pandai dan cemerlang saat duduk di sekolah.
Rencana Irfan ke depan adalah untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai perwira kepolisian dan mengabdi kepada negara.(*)