Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bongkar Kejanggalan Anggaran Lem Aibon dan Ballpoint di RAPBD DKI Jakarta Hingga Viral, William Aditya Sarana Justru Disemprot Seniornya di DPRD, Sampai Bawa-bawa Harga Diri dan Tata Krama

None - Kamis, 31 Oktober 2019 | 15:42
William Aditya Sarana, anggota DPRD DKI Jakarta yang bongkar kejanggalan anggaran Lem Aibon.
KOMPAS.COM (RYANA ARYADITA UMASUGI)/Twitter (@willsarana)

William Aditya Sarana, anggota DPRD DKI Jakarta yang bongkar kejanggalan anggaran Lem Aibon.

Salah satu anggota DPRD Komisi A Wiliam Aditya Sarana dikritik Anggota DPRD Komisi A di sela-sela rapat Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta antara DPRD Komisi A dengan Bidang Kepemerintahan.

Baca Juga: Lagi, Eks Caleg Gerindra Tiba-tiba Dipecat Sehari Sebelum Dilantik Jadi Anggota DPRD, Tangisnya Pecah Saat Ceritakan Kronologinya: Bukan Partai yang Melakukan

Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua menilai William tidak memiliki tata krama lantaran mengunggah rancangan KUA-PPAS ke media sosialnya.

Padahal, rancangan KUA-PPAS itu belom dibahas di forum DPRD.

“Sebagai anggota dewan kita perlu punya rasa harga diri dan punya tata krama dalam rangka menyampaikan aspirasi, aspirasi itu boleh keluar setelah kita melakukan pembahasan jangan sampai artinya kita belum melakukan pembahasan sudah ramai di koran,” ujar Inggard dalam rapat itu.

Baca Juga: Bakal Jadi Rekan Kerja Prabowo Subianto, Inilah Sosok Mutya Hafid, Anggota DPR Berparas Cantik yang Kini Jadi Ketua Komisi 1, Mantan Jurnalis Tangguh yang Pernah Disandera di Irak

Salah satu Fraksi Gerindra ini menyatakan seharusnya kritik anggaran Pemprov DKI Jakarta ini dilakukan dalam rapat.

“Ini saya berharap forum yang kencang itu di ruangan ini. Kita mau berantem ya berantem di ruangan ini jangan berantem di luar,” katanya. Inggard mengatakan, seharusnya William sebagai anggota DPRD pun menandakan dan mencatat apa saja yang memang anggaran tersebut janggal dan memang perlu evaluasi. Meski dinilai baik lantaran telah mengungkapkan anggaran yang janggal itu, Inggard mengatakan, harusnya kritik dibahas dalam forum rapat, bukan di media sosial maupun media mainstream.

“Khususnya pada saudara William. William ini kan baru, saya berharap bukannya tidak boleh ngomong di koran atau di televisi, boleh aja. Tapi harus jaga tata krama itu kan baru KUA-PPAS yang baru disampaikan oleh eksekutif kepada legislatif. Nah ketika ada pertanyaan tolong dicatat, dicatat dan kita bahas nanti,” ujar Inggard.

Inggard khawatir rancangan anggaran KUA-PPAS yang janggal itu dipublikasikan oleh William di media sosial malah mendapat prasangka buruk dan heboh di publik seperti saat ini.

Pemprov menganggarkan Rp 82 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor untuk SD Negeri di Jakarta Barat tahun 2020. Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana dalam akun Instagramnya @willsarana.
Akun Instagram @willsarana

Pemprov menganggarkan Rp 82 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor untuk SD Negeri di Jakarta Barat tahun 2020. Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana dalam akun Instagramnya @willsarana.

Padahal, anggaran itu belum final dibahas oleh DPRD maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x