Laporan reporter Gridhot.ID, NIcolaus Ade
Gridhot.ID - Kasus kriminalitas di Indonesia masih kerap di temui di tengah masyarakat.
Para pelaku kriminal kini terkadang tak lagi memandang siapa korbannya.
Pasalnya ada beberapa kasus kriminalitas yang menunjukkan sebuah aksi membabi buta yang ditujukan pada orang-orang tak bersalah.
Salah satunya yang belakangan ini terjadi Bali.
Melansir dari Tribun-Bali.com, dikabarkan telah terjadi kasus penebasan masal di daerah kelurahan Kerobokan Kaja, kabupaten Badung Jumat (1/11/2019) dini hari.
Kasus penebasan ini pun segera ditangani oleh Polres Badung, Bali.
Menurut indormasi yang ada, terdapat enam orang korban yang ditebas.
Sementara itu pelaku penebasan dilakukan oleh dua orang yang masih belum diketahui identitasnya.
Pelaku menggunakan parang untuk membantai enam korban.
Melansir dari Kompas.com, Kasubag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa membenarkan kejadian tersebut.
Namun, ia belum merinci bagaimana kejadian tersebut terjadi.
"Iya kasus ini sedang ditangani (Polres Badung)," kata Oka, Sabtu (2/11/2019).
Oka mengungkapkan, dalam kasus tersebut sudah ada beberapa pelaku ditangkap.
Kini pihaknya sedang mendalami dengan memeriksa pelaku dan korban dalam peristiwa tersebut.
"Untuk sementara ada beberapa diamankan (pelaku). Nah itu belum diketahui, orangnya sedang diperiksa biar akurat (datanya)," kata Oka.
Kasus pembacokan ini juga sempat terekam dalam sebuah video dan diunggah di media sosial Facebook.
Akun Facebook yang mengunggah video ini bernama Peratama Toni.
Nampak jelas dalam video unggahan Peratama Toni, beberapa korban tergeletak tak sadarkan diri.
Terlihat pula darah yang bercucuran di kap sebuah mobil dan seorang korban yang baru dievakuasi warga setempat.
Hingga kini belum diketahui identitas kedua pelaku dan enam korban tersebut.
Hanya saja kejadian tersebut dipastikan terjadi di Jalan Muding Mudeh, Kerobokan Kaja tepatnya di Pom Pom School dekat dengan Liga Futsal.
Berdasarakan keterangan salah satu saksi mata, Agus Antara yang ditemui diTKP mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.
Saat itu, ia sedang berjaga malam di tempat ia bekerja yakni di PT Sukma Sari.
Saat duduk, tiba-tiba ia mendengar keributan di gudang besi tersebut, yang lokasinya tepat di depan tempat ia bekerja.
“Ribut di dalam gudang dulu. Setelah itu ada yang keluar dan saya usir karena persis di depan tempat saya berjaga,” ujarnya.
Agus Antara yang bekerja sebagai security itu pun mengaku salah satu karyawan yang mengamuk itu memanggil saudaranya.
Hingga saudaranya dan staf gudang itu mengamuk dengan menggunakan parang.
“Jadi awalnya mereka ribut di dalam gudang besi itu. Lalu lari ke sini (tempat jaga) dikejarlah sama mereka. Yang lari ke sini dua orang, satu orang dipukul menggunakan palu dan satu orang ditebas,” tuturnya.
Pihaknya mengatakan, mobil yang terparkir di tempat ia bekerja juga berlumuran darah.
Hal itu karena korban lari kedepan mobil namun kakinya nyangkut, hingga akhirnya ditebas di depan mobil.
“Ngeri saya lihat, sampai rambutnya berserakan, karena ditebas dibagian kepala,” ungkapnya.
Pria asal Dalung tersebut itu juga menceritakan bahwa yang ditebas di luar hanya dua orang.
Namun menurut informasi yang didapat, di dalam gudang juga terjadi penebasan.
“Sebenarnya itu sama-sama teman bekerjanya. Tapi pelakunya memanggil saudaranya. Namun korban yang paling parah katanya kepala gudang besinya itu, yang ditebas di dalam gudang dengan menggunakan golok,” paparnya.
Saat kejadian, pihaknya mengaku juga ikut kabur, lantaran tidak tahu masalah.
Selain itu ia juga melihat dengan jelas melihat dua pelaku membawa parang dari dalam gudang besi yang lokasinya persis tempat ia bekerja.
“Gudangnnya di depan. Ini gudang besi, belakangnya rumah mes untuk karyawannya,” pungkasnya.
(*)