Nah, saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang menegangkan.
Para pengawal Yitzak Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan dua personel Paspampres lainnya.
Hal itu karena para pengawal Yitzak Rabin menaruh kecurigaan pada Sjafrie dan dua personel Paspampres lainnya.
Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan presiden Soeharto.
Akhirnya, terjadi adu mulut dan jibaku antara Sjafrie dengan kepala pengawal Yitzak Rabin.
Dalam gerakan refleks, pengawal Yitzak Rabin tiba-tiba mengeluarkan senapan otomatis Uzi yang diambil dari balik jasnya dan hendak menempelkan moncong senapan ke perut Sjafrie.
Akan tetapi, sebelum pengawal Yitzak Rabin melakukan hal itu, Sjafrie sudah lebih dulu melakukannya.
Dengan gesit dan cepat, Sjafrie sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal Yitzak Rabin.
Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah stelling, siap menembak dirinya dan pengawalnya.