"Kita masih menelusuri aku dibantu sama tim penyisir anak magang Fraksi PDI-P, nemuin hal-hal seperti contohnya pasir aku pikir ini kan bukan rehab. Di luar dari rehab ini bantuan BOP BOS itu kita telusuri," kata Ima saat ditemui di ruangannya di lantai 7 Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).
Ima yang merupakan mantan staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjadi gubernur mengungkapkan adanya anggaran pasir yang justru dimasukkan sebagai alat peraga sekolah.
"Ini pasir di situ tertulisnya untuk alat peraga sekolah. Totalnya Rp 52 miliar buat apa itu? Dia di SMKN (jurusan) bisnis manajemen. Memangnya bisnis manajemen ada pasirnya?" kata dia.
Anggaran pasir tersebut juga masuk dalam Biaya Operasional Pendidikan SMP dan SMK.
"Jadi pasir itu adanya di koloman aja di penyediaan BOP SMPN terus ada di BOP SMK jurusan bisnis manajemen terus ada lagi di BOP SMK teknologi pengadaan pasir ini nih. Terus ada lagi di wajib belajar 12 tahun, enggak tahu apa yang digunakan dari pasir," tutur dia.
Tak hanya pasir, dirinya juga menemukan anggaran janggal lain seperti tiner, helm proyek, dan tipex.
"Ada tiner, ada helm proyek, terus ada penghapus cair. Ini setelah Pak Anies marah-marah ya, jadi bukannya sebelum Pak Anies marah-marah terus kita soroti lagi. Ada cat tembok, kaca bening, Rotring, penghapus cair atau Tipp-ex," ungkapnya.
Ima mengatakan kalau cat tembok dan tinner memang sudah ada anggarannya namun seharusnya dibuat terpisah.
"Terus cat tembok buat apa? Kan sudah ada renovasi sekolah sih aku enggak tahu juga berapa triliun buat renovasi,"