Namun demikian, tetap saja butuh waktu lama bagi Xu untuk melobi para petinggi militer Ukraina agar menjual Varyag kepadanya.
Bahkan, dirinya sampai mengirimkan berbotol-botol minuman keras khas China serta mabuk-mabukan bersama para petinggi militer Ukraina demi melancarkan ambisinya.
Hingga akhirnya, pihak Ukarina setuju menjual Varyag lengkap beserta teknologi pembuatan kapal induk kepada China seharga 20 Juta US Dollar (Rp 268 miliar), nominal yang sangat kecil bagi negeri Tirai Bambu.
Tepat tahun 2000, Varyag diderek dengan menggunakan kapal menuju China.
Lantaran harus mendapatkan izin ketika melintasi wilayah laut negara lain, Varyag baru sampai di galangan kapal Dalian, China, pada tanggal 3 Maret 2002.
Kini setelah 17 tahun, Varyag sudah resmi berganti nama menjadi Liaoning yang memperkuat angkatan laut China.
China pun kini mempunyai kemampuan membuat kapal induk sendiri. (Seto Aji/Grid)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Liaoning, Ambisi China Memiliki Kapal Induk Sampai Berbohong Untuk Membuat Kasino Terapung"
(*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar