Zovko dan Batalona pun tewas dengan luka tembak di sekujur tubuh tanpa sempat memberikan perlawanan.
Melihat para korbannya sudah tak berdaya para resisten Fallujah pun turun ke jalan dan bersorak-sorai penuh kemenangan di sekitar dua Pajero Blackwater yang bersimbah darah.
Suara tembakan juga mengundang makin banyak penduduk sekitar untuk keluar dan kerumunannya memenuhi jalanan kota Fallujah.
Sejumlah orang merekam mayat empat personil Blackwater yang bersimbah darah, beberapa orang lagi melepaskan tembakan ke udara sebagai tanda kemenangan, dan hampir semua orang berteriak-teriak serta berdansa untuk merayakan kemenangannya terhadap AS.
Tiba-tiba bensin mulai disiramkan kepada kedua Pajero dan api pun segera mengepul membakar empat personil Blackwater yang sudah tak bernyawa.
Suasana horor pun segera memenuhi udara seputar Fallujah ditingkahi oleh penduduk yang masih menari-nari serta berteriak-teriak penuh rasa kemenangan.
Horor terus berlanjut. Semua mayat anggota Blackwater yang sudah menjadi arang kemudian diikat tali dan dikaitkan pada bamper mobil dan diarak sepanjang jalan utama kota Fallujah, Sheik Ahmed Yassin Street.
Sepanjang jalan penduduk Fallujah yang berkumpul terus meneriakan kemenangannya terhadap penjajah AS dan Israel.
Polisi Irak yang menyaksikan kejadian itu tak berani berbuat apa-apa dan mereka menganggap peristiwa brutal tersebut merupakan urusan AS.(Agustinus Winardi)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Akhir Tragis Para Tentara Bayaran AS yang Terbunuh di Irak: Diarak Sepanjang Jalan, Dibakar, Lalu Digantung di Jembatan"