Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Belakangan ini dikabarkan sorang oknum polisi di Surabaya terciduk kasus yang sangat memalukan.
Oknum perwira polisi tersebut berinisial Ipda GT.
Dikabarkan, Ipda GT terciduk kasus perselingkuhan yaitu meniduri dua istri orang lain.
Laporan ini awalnya disampaikan oleh W (40) warga Keputih Surabaya.
Melansir dari Surya.co.id, W suami dari SH (39) yang diduga berselingkuh dengan Ipda GT meyakinkan diri untuk bercerita perihal masalah rumah tangganya usai menyimpan bukti chat dan foto mesra SH dan Ipda GT di sebuah hotel.
"Saya rampas handpone istri saya, di situ ternyata banyak chat dengan Ipda GT. Di HP namanya komandan. Mulai chat mesra hingga menjurus ke hal yang tak senonoh," beber W saat ditemui Surya, Rabu (13/11/2019) malam.
Awal mula kecurigaan W ketika sikap sang istri berubah.
SH yang sehari-hari berjualan ayam geprek di wilayah Manyar Surabaya kerap pulang malam.
"Suatu saat saya buntuti, dia pulang dibonceng temannya, terus kok lewat jalan Mer, tiba-tiba berhenti di depan Kampus C Unair. Istri saya turun di situ, kemudian ditinggal sama temannya, gak lama datang Ipda GT, pas istri saya naik motornya langsung saya samperin. Ngakunya mau latihan Pramuka. Tapi kok malam-malam itu jam 19.00 WIB. Saya bertengkar saya suruh pulang istri saya," kata W sambil terlihat emosional.
Setelah pertemuan itu, hubungan W dan SH tak lagi harmonis hingga sang istri menggugat cerai dirinya.
"Saya ini sabar. Karena saya curiga saya ambil handpone istri saya. Terus saya lihat chatnya sama Ipda GT dengan nama "komandan" di handpone, ternyata ada foto-foto di hotel sekitar bulan Agustusan," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, ia mengetahui tersangka pernah menjabat sebagai Binmas Polsek Sukolilo Surabaya dan saat ini Ipda berdinas di Dalmas Sat Sabhara Polrestabes Surabaya.
"Karena Binmas itu kan ada kegiatan masyarakat. Kenalnya sama istri saya lewat situ," lanjut pria yang bekerja sebagai sopir ini.
Rumah tangga yang telah dibangun W pun akhirnya rusak karena datangnya Ipda GT.
Namun, hingga kini W masih belum bercerai secara hukum dengan sang istri.
"Anak saya dua. Saya masih proses cerai baru-baru ini. Belum sah secara hukum," terang W.
Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus H Simarmata menegaskan tidak akan memberi ruang bagi anggotanya yang bertindak indispliner.
Leo berjanji akan memproses oknum anggota yang bermasalah tersebut secara tegas.
"Yang bersangkutan akan kami proses dan hukum berat," tegasnya singkat.
Pada saat penyelidikan kasus tersebut, Seorang perempuan berinisial SK (48) warga Surabaya juga menceritakan hal serupa.
SK bercerita berkenalan dengan Ipda GT sejak tahun 2003.
Perkenalan itu berlanjut saat keduanya kembali bertemu pada tahun 2018 sekitar bulan Oktober.
"Saat itu saya dan suami ada masalah, kemudian ketemu lagi sama Ipda GT ini. Dari situlah kami akhirnya berhubungan," katanya.
Karena komunikasi yang intens, mereka akhirnya nekat melakukan hubungan badan di kawasan hotel daerah Surabaya Timur.
"Saya diajak ke hotel awalnya takut. Apa gak ada yang tahu, tapi dia bilang aman karena hotelnya ada garasi langsung masuk. Tiga kali itu mas di sana," tambahnya.
Akhirnya SK diajak Ipda GT untuk tinggal bersama di Graha Aparana.
"Selama ini sebelum kenal sama istrinya pak W itu pulangnya ke saya. Kok tiba-tiba saya curiga mulai berubah sekitar pertengahan tahun 2019 ini. Saya ikuti terus," tambahnya.
Setelah sempat mengintai beberapa bulan, SK menemukan jika Ipda GT bersama perempuan lain.
"Saya sudah habis banyak. Yang di nota aja 12 juta, belum lain-lain,"terangnya.
SK mengaku, Ipda GT berjanji akan menikahinya setelah ia cerai dengan suami sahnya yang kini ada di tahanan Mapolsek Tenggilis Surabaya.
"Saya sekarang proses cerai,lha kok dia malah hilang. Keluarga saya sudah tidak mau menerima saya, bahkan anak saya it sudah tidak mau ketemu saya setahun ini. Saya baru sadar kalau selama ini saya salah ngikuti dia," lanjut SK.
Karena merasa dihianati, SK sempat mendatangi polsek Sukolilo Surabaya untuk menemui Ipda GT.
Bukannya perlakuan baik, SK malah ditendang dan dipermalukan di depan umum.
"Saya kesana, saya ditendang, ditarik sampai jilbab saya lepas, saya dibilang orang gila. Terus dia panggil temannya maksa saya masuk ke Polsek," beber SK.
Karena tak ada itikad baik, SK akhirnya melaporkan Ipda GT ke propam Polrestabes Surabaya atas dugaan perzinahan dengan nomor laporan STPL/7/X/2019/Provost.
Tak hanya itu, perbuatan tidak menyenangkan ipda GT saat di depan Mapolsek Sukolilo juga dilaporkan ke Polda Jatim.
Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya,AKBP Leonardus H Simarmata dengan tegas tidak menoleransi tindakan oknum anggotanya yang bermasalah dengan kode etik maupun tindak pidana umum.
"Yang bersangkutan akan kami proses dan beri hukuman berat," singkatnya.(*)