Menurut Priyo, sejauh ini kedua partai memang belum secara spesifik membicarakan soal koalisi menuju Pemilu dan Pilpres 2024.
Namun, kata Priyo, pihaknya memiliki ide untuk melahirkan gagasan-gagasan alternatif sebagai penyeimbang kekuatan pemerintah atau oposisi.
"Ada pikiran-pikiran untuk meramu gagasan alternatif. Api demokrasi tidak boleh redup hanya karena banyak orang berduyun-duyun merapat ke kekuasaan. Kualitas demokrasi mestinya tetap harus terjaga," kata Priyo. Lebih lanjut Priyo mengatakan, dalam pertemuan itu, elite PKS dan Partai Berkarya juga akan membahas kemungkinan kerja sama dalam pilkada.
Pada Pemilu 2019, Partai Berkarya memperoleh lebih dari 160 kursi yang tersebar di DPRD provinsi, kabupaten, dan kota.
"Ini modal dasar dan potensi yang kami syukuri sebagai partai pendatang baru," ucap mantan politikus Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Sekjen PKS Mustafa Kamal menuturkan bahwa partainya akan menjalin komunikasi dengan sejumlah partai dalam beberapa bulan ke depan.
Hal itu dilakukan untuk membangun kekuatan oposisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo selama lima tahun ke depan.
"Kami akan silaturahim dengan berbagai partai. Juga ada yang berkunjung ke PKS. Kami akan jadwalkan terus dalam beberapa bulan ke depan," ujar Mustafa saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS, Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Dalam waktu dekat, kata Mustafa, Presiden PKS Sohibul Iman akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto.