GridHot.ID- Beberapa kali, serangan teroris di berbagai lokasi di seluruh dunia dilakukan dengan meledakkan bom paku.
Misalnya saat serangan di konser musik Ariana Grande di Manchester, serangan di stasiun bawah tanah Rusia, atau serangan di berbagai daerah di Indonesia.
Sesuai dengan julukannya, bom paku memang dirakit dengan menambahkan bahan-bahan berupa paku di dalamnya.
Namun, seringkali juga ditambahkan baut, pasak, pecahan besi tajam, hingga ujung gunting.
Konsepnya adalah untuk menyebarkan pecahan peluru atau biasa disebutfrag.
Dilansir dari Insider, para ahli peledak menyatakan bahwa potonganfragbiasanya akan terlempar dengan kecepatan yang cukup tinggi setelah dipicu oleh ledakan.
Seorang pembuat bom rakitan akan membuat titik pacu bom (dinamit) dan menyisakan rongga disekitarnya.
Rongga itu akan diisi benda-benda logam yang tajam untuk membuatnya jauh lebih berbahyaa dan mematikan.
"Material paku dan potongan benda tajam akam bergerak dalam kisaran 1 hingga 8 kilometer per detik, atau setara antara 2.200 hingga 20.000 mph," jelas Jimmie Oxley, seorang peneliti bahan peledak di University of Rhode Island.
Baca Juga: Dijadikan Taruhan, Seorang Suami Relakan Istrinya Ikut Pria Lain Karena Kalah Main Judi