Namun demikian penerbangan F-35 dari sejumlah sudut masih dideteksi oleh jet tempur Su-35.
Untuk mendeteksi F-35 yang dalam penerbangannya masih mengeluarkan suara dan udara panas dari hasil gas buang mesin jet, Su-35 bisa menggunakan radar pelacak sasaran infra merah (Infrared Search and Track/IRST) sebelum kemudian menyerangnya menggunakan rudal udara.
Selain itu, F-35 yang jelajah terbangnya hanya sekitar 1.250 kilometer jika akan digunakan oleh Australia untuk menyerang Indonesia, tentu memiliki kelemahan, yakni harus mengisi bahan bakar ulang di udara menggunakan pesawat tanker yang sudah menunggu sambil terbang.
Keberadaan pesawat tanker yang sedang terbang pada koordinat tertentu itu, bisa diburu oleh Su-35 yang memiliki jelajah terbang hingga 3.600 kilometer.
Dengan jarak terbang seperti itu, Su-35 masih bisa secara leluasa melakukan perburuan dan pencegatan di udara tanpa mengisi bahan bakar ulang.
Jika pesawat tanker penyuplai bahan bakar F-35 bisa ditembak jatuh, F-35 yang seharusnya mengisi bahan bakar ulang akan menyusul jatuh karena kehabisan bahan bakar.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar