"Bagaimanapun dana yang cepat terkumpul tersebut adalah karena metode dan manajemen yang baik. Cepat terkumpul, sehingga dengan cepat pula disalurkan. Dan sekali lagi saya tegaskan, penyaluran dana daripada yayasan itu sepenuhnya untuk tujuan sosial."
Tanpa mengurangi senyum, Pak Harto menyatakan rasa herannya pada orang-orang yang menganggap pembangunan selama ini telah gagal.
"Adanya pelabuhan-pelabuhan untuk kepentingan perdagangan, industri yang berkembang, jalan-jalan raya, rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi yang menghasilkan daripada sarjana-sarjana, bahkan doktor dan profesor, yang selama ini dirasakan penting dan bermanfaat, masih saja dianggap gagal oleh sekalangan orang,"
Pada masa pemerintahannya, Pak Harto berusaha menjaga stabilitas nasional dan politik dengan mempertahankan hanya dua parpol dan Golkar.
Bisa dipahami apabila era multipartai sempat memunculkan kekhawatirannya (kebetulan saat itu masa kampanye Pemilu 1999 hampir mulai).
Persaingan politik yang tidak sehat bisa menimbulkah pertentangan, pertikaian, dan menjurus pada perpecahan.
"Tapi saya tetap berharap, keadaan politik di masa mendatang akan lebih baik." (FX Dimas Adityo. S.S. – Intisari Mei 2000)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Ketika Pak Harto Dikunjungi Mahasiswa Setahun Setelah Dirinya Lengser"
(*)