GridHot.ID - Beberapa waktu lalu, kejadian mengerikan pernah menimpa pasangan yang sedang bercinta.
Kedua alat kelamin pasangan itu tak bisa lepas hingga mengharuskan adanya penanganan medis.
Dilansir dari artikel yang tayang di Intisari Online pada Maret 2019, sebuah video viral menunjukkan pasangan yang terbaring dalam kondisi saling berpelukan di sebuah rumah sakit.
Organ vital si pria tidak dapat dilepaskan dari organ vital si wanita.
Satu di antara pengunggah video viral tersebut adalah akun facebook Rama Azizi sebelum kemudian banyak diunggah ulang oleh akun lain.
Video tersebut diunggah pada 26 Maret 2019 pukul 12.41 WIB.
Diketahui, fenomena seorang pria yang tak bisa melepaskan alat vitalnya setelah berhubungan intim atau di masyarakat umum dikenal sebagai gancet, rupanya sudah beberapa kali terjadi.
Walau bukan hal yang baru, faktanya hanya sedikit orang yang benar-benar memahami bagaimana kondisi yang secara medis disebut sebagai 'penis captivus' itu.
Menurut Dr John Dean kepada BBC, 'penis captivus' terjadi saat otot-otot organ intim wanita menekan organ intim pria jauh lebih kuat dari biasanya.
"Otot-otot dasar panggul perempuan berkontraksi secara ritmik ketika orgasme. Otot-otot itu kemudian berkontraksi pada organ intim pasangannya sehingga kemudian macet," ujar john Dean.
Menurut catatan British Medical Journal, cerita tentang 'penis captivus' hanya untuk menakuti kaum muda agar tidak berhubungan seks.
Namun demikian, beberapa dokter percaya akan adanya 'penis captivus'.
Baca Juga: Hidup Sebagai Menantu Presiden, Selvi Ananda Akui Sempat Merasa Bosan, Ini Alasannya
Sementara di Kenya, masih banyak yang percaya bahwa 'penis captivus' terjadi karena sihir magun.
Magun diyakini mampu membentengi istri supaya tidak selingkuh.
Sebab, kalau nekat berselingkuh khasiat magun akan bekerja.
Percaya?
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Viral Video Pasangan 'Lengket' Setelah Berhubungan Intim: Ini Penjelasan Medis Tentang Fenomena 'Gancet'
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar