GridHot.ID-Siapa yang tidak kenal pelatih Zinedine Zidane?
Zinedine Zidane adalah mantan pelatih Real Madrid yang begitu dikagumi.
Sebab, saat itu dirinya mampu mengantarkan klub sepak bola berjuluk Los Blancos itu meraih predikat Raja Eropa dalam tiga tahun berturut-turut.
Sosoknya yang demikian nampaknya juga berawal dari sikapnya yang terkenal kalem dan rendah hati, namun berjiwa pemimpin.
Bahkan, mantan pelatih Prancis Raymond Domenech pun sempat menyebut Zidane sebagai sosok yang mampu melakukan apapun.
"Zidane adalah mitos. Mitos yang mampu mengatur emosi orang-orang dan tidak hanya yang positif. Dia bukan pemain bintang yang lembut. Dia bukanlah pria yang ramah. Dia mampu melakukan apa pun dan itulah yang membuatnya menjadi sangat bernilai," ucap Domenech
Ungkapan Domenech tersebut seolah menunjukkan jika Zidane adalah benar-benar seorang pemimpin sejati dalam sebuah tim sepak bola.
Usut punya usut, jiwa pemimpin Zidane rupanya sudahterlihat semenjak dirinya masih aktif menjadi pemain sepak bola, yang mana dirinya pernahdidapuk menjadi kapten kala bermain di Timnas Perancis.
Di balik sikapnya yang menunjukkan figur panutan, nampaknya segelintir kisah juga pernah menunjukkan sisi kelam seorang Zidane.
Zidane pernah menunjukkan kemarahannya tatkalasosok keluarga yang dicintainya dihina oleh orang-orang.
Kemarahannya itu sempat ditunjukkannya pada 2006 silam.
Waktu itu, Zidane dibuat marah besar ketika Marco Materazzi pemain Itali mengucapkan sebuah kata-kata hinaan kepada anggota keluarga Zidane, seperti diungkapkansurat kabar Prancis,L'Equipe.
Ketika Marco Materazzi menarik baju Zidane lalu Zidane mengatakan, "Jika kamu menginginkan baju saya, akan saya berikan setelah laga," dan Materazzi menjawab, "Saya lebih suka pelacur seperti saudara perempuanmu,"
Tentu ucapan semacam itu tak bisa diterimanya, hingga terjadilah insiden di mana Zidane menanduk tepat di dada Materazzi hingga Materzzi jatuh tersungkur di tanah.
Alhasil, akibat tindakannya tersebut Zidane diganjar kartu merah dan diusir dari lapangan pertandingan kala itu.
Insiden tersebut sampai dikenang dalam sejarah sepakbola sebagai tindakan memalukan yang pernah dilakukan Zidane.
Namun demikian, Zidanedia tak pernah menyesali perbuatannya tersebut.
"Aku tak pernah bisa memaafkan ucapan Materazzi," ucap Zidane.
Ya seperti itulah prinsip seorang Zidane.
Kalem dan rendah hati tapi kemarahannya akan meledak seperti iblis yang sedang marah saatkeluarganya dihinakan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Dikenal Kalem dan Rendah Hati, Zidane Akan Semurka Iblis yang Sedang Marah Jika Hal Ini Disinggung"
(*)