Nasrallah yang mendalami ilmu Al-quran di Najaf, Irak, berhasil mengenyam pendidikan dengan baik.
Namun di tengah upayanya menimba ilmu, Nasrallah diusir oleh pihak berwajib Irak untuk kembali ke negara asalanya, Lebanon.
Nasrallah kemudian menjadi pembimbing di sekolah yang didirikan oleh Abbas al-Musawi di Baalbak.
Ada yang menyebut, semasa di Irak, Musawi merupakan senior Nasrallah yang sama-sama berasal dari Lebanon.
Mousawi juga merupakan pengikut Pergerakan Amal sebagaimana Nasrallah.
Ketika Israel mulai menduduki Lebanon Selatan tahun 1982, Nasrallah mendedikasikan diri sepenuhnya untuk berperang melawan Israel.
Nasrallah bergabung dengan kelompok Hizbullah dan bertempur di Lembah Bekaa.
Dalam melawan Israel, Nasrallah melakukan kajian tentang banyak hal.
Nasrallah mempelajari buku-buku yang menulis berbagai hal mengenai para pemimpin Israel seperti Benjamin Netanyahu dan Ariel Sharon.
Nasrallah menjadi pemimpin Hizbullah tahun 1992 setelah sang sahabat, guru dan seniornya, Abbas Al-Musawi tewas dibunuh tentara Israel.