Kedua F-16 TNI AU itu dibekali dengan rudal udara dan 450 butir peluru kaliber 20mm.
Menjelang petang, kedua F-16 sudah sampai di titik pencegatan.
Pilot kemudian melihat bahwa target mereka rupanya adalah F/A 18 Hornet milik US Navy.
Belum apa-apa, dua Hornet itu lantas mengajak berduel (dogfight) F-16 TNI AU.
Akhirnya perang elektronika dimulai antar keduanya, saling jamming untuk mengacaukan sistem radar serta avionik pesawat.
Di sini keunggulan teknologi amat nyata, F-16 US Navy berhasil duluan me-lock on atau mengunci posisi salah satu F-16 TNI AU dengan radar dan rudalnya.
Baca Juga: Kaget Tagihan Listriknya Mencapai Rp 26 Juta, Nikita Mirzani Kesal Pada PLN: Memang Rumah Gue Mal
Untuk menghindari sergapan rudal lawan, F-16 lantas melakukan hard break yakni manuver menghindar dengan berbelok tajam 90 derajat ke arah kanan dan kiri serta melakukan gerakan zig-zag.
Bukan hanya F-16 TNI AU yang melakukan manuver tersebut namun F/A-18 juga melakukan hal yang sama, jaga-jaga jika rudal milik musuh menyasar mereka.
Keadaan menjadi semakin menegangkan, setiap pilot yang terlibat dogfight sudah ancang-ancang memencet trigger di kokpit mereka.