Arab Saudi yang masih menerapkan embargo ekonomi ke Qatar memang akan merasa terancam jika negara yang dituduhnya sebagai pendukung terorisme itu sampai memiliki sistem rudal S-400 karena akan makin sulit diserang.
Namun di sisi lain, Arab Saudi juga ngotot ingin segera memilikisistem rudal S-400 untuk menghadapi serangan rudal pemberontak Houthi dari Yaman yang terus saja terjadi.
AS yang selama ini menjadi sekutu Arab Saudi sebenarnya kebingungan karena tidak bisa mencegah pembelian sistem rudal S-400 yang dari sisi kemampuan ternyata melebihi senjata pertahanan udara AS, seperti Patriot II dan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD).
Meskipun Arab Saudi telah membetengi diri menggunakan rudal-rudal Patriot, tapi sejumlah rudal yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi ternyata masih ada juga yang lolos.
Semenjak dulu, rudal-rudal buatan Rusia memang terkenal akan keganasannya.
Contoh saja rudal Buk-M3 Rusia yang 'berhasil' menghantam pesawat Malaysia.
Meski tak secanggih S-400, Buk M3 mampu menimbulkan tragedi kemanusiaan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Sukses' Tembak Jatuh Malaysia Airlines, Rudal-rudal Rusia pun Jadi Rebutan Qatar dan Arab Saudi"
(*)