Di sela-sela perjalanan mengangkut rongsokkan satelit, anak buah Soedibyo mengomel, 'ngedubel' (nyinyir) berkata "rongsokan gini aja kok harus dibawa ke Jakarta."
Begitu C-130 Hercules TNI AU mendarat di Halim, Soedibyo menyimpan rongsokkan satelit di gudang khusus.
Gudang tersebut juga dijaga ketat oleh pasukan TNI.
Entah apa yang ada di pikiran anak buah Soedibyo ketika melihat kelakuan komandannya menyimpan rongsokan besi berharga loak, dijaga ketat pula.
Namun intuisi Soedibyo tepat, tak lama ada yang menanyakan soal rongsokkan satelit tersebut.
Tak lain yang pihak yang 'kepo' ingin tahu adalah Amerika Serikat (AS).
"Saya yakin ada pihak-pihak yang berminat. Benar juga, pihak Amerika yang berminat, cuma tidak tahu kepada siapa mereka harus berhubungan," kata Soedibyo.
Pihak AS bingung harus menjalin kontak dengan siapa agar bisa tahu dimana rongsokkan satelit milik India itu berada.