Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari PT Adaro Energy.
Boy Thohir sendiri merupakan Presiden Direktur dari PT Adaro Energy Tbk.
Meski swatsa, Adaro sejauh ini jadi perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Tahun 2005, Boy bersama Sandiaga Uno, Theodore Rachmat, dan Soeryadjaya membentuk konsosium untuk mengambil alih saham Adaro Energy dari perusahaan asal Australia.
Pembelian Adaro jadi titik balik Boy dalam pencapaian bisnisnya.
Dalam kurun waktu beberapa tahun, Adaro menjelma jadi produsen batu bara terbesar di Indonesia menggeser PT Kaltim Prima Coal.
Tahun 2008, Adaro resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Produk batu bara Adaro dinilai membawa konsep ramah lingkungan dengan brand Envirocoal.
Kiprah bisnisnya tak hanya berkutat di batu bara.