Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Jabat Gelar Komisaris Utama, Ahok Langsung Temui Jokowi Bareng Dirut Pertamina, Belum Apa-apa, Sudah Dapat PR Raksasa dari Sang Presiden

Angriawan Cahyo Pawenang - Selasa, 10 Desember 2019 | 13:13
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
YouTube/Panggil Saya BTP

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini telah resmi menyandang status sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Seakan tak peduli dengan segala penolakan yang pernah terjadi kepadanya, Ahok tetap berusaha jalani jabatan tersebut.

Kini Ahok nampak sedang bertemu dengan Presiden Joko Widodo bersama Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Baca Juga: Akan Segera Mengudara di Langit Indonesia, Jet Tempur Sukhoi SU-35 Sempat Buat Amerika Serikat Murka, Kehebatannya Tak Bisa Dibandingkan dengan F-35

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ahok yang baru saja menjabat kini sudah mendapat beberapa tugas besar dari sang presiden.

Ketiga disebutkan bertemu untuk membahas perkembangan industri energi dan petrokimia.

Salah satu yang menjadi tujuan mereka adalah kesiapan biodiesel B30.

Baca Juga: Bolak-balik Kepergok Jalan Bareng Ariel Noah dan Mike Lewis, Artis Cantik Ini Selalu Mengelak: Semua yang Ku Bisa Hanya Duduk dan Tertawa

"Kita sampaikan di dalam mengenai kesiapan untuk penerapan B30,"

"Jadi kita akan jalankan, semuanya sudah siap penerapan B30 di semua Terminal Bahan Bakar Minyak dan semua SPBU," kata Nicke usai pertemuan di Jakarta, Senin (9/12/2019)

Nicke kemudian menambahkan kalau dirinya turut melaporkan pembangunan kilang minyak dan pabrik petrokimia.

Baca Juga: Langsung Tidak Enak Badan Jika Terpapar Sinyal Tinggi, Wanita Ini Ngaku Alergi Wifi Sampai Bikin Repot Dirinya Sendiri Tiap ke Kafe, Pakai Meteran Cari Tempat Duduk yang Paling Aman

"Hal ketiga kami menerapkan digitalisasi SPBU. Kami akan menerapkan program itu agar bisa memonitor penyaluran BBM subsidi," ujar Nicke.

Ahok sendiri mendapatkan PR dari Presiden Jokowi untuk memperbaiki industri petrokimia.

"Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," sebut Ahok.

Baca Juga: Berbeda dengan Gundik Dirut Garuda Indonesia yang Semena-mena Gunakan Kekuasaan, Para Selir Penguasa Kolombia Ini Harus Bernasib Naas Jika Berani Main-main, 49 Wanita Dibunuh dan Dimutilasi dalam 3 Hari

Pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia rampung dalam 3-4 tahun.

Sebelumnya Presiden menjelaskan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp317 triliun.

Untuk mendirikan industri petrokimia dalam negeri, dibutuhkan investasi yang cukup sehingga dapat memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia.

Baca Juga: Sering Temukan Ular Bersemayam di Dalam Rumah, Ini Tips Ampuh Untuk Mencegahnya, Salah Satunya Pasang Keset Ijuk

Ditunjuknya Ahok diharapkan bisa melakukan dobrakan tersebut.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Erick Thohir selaku menteri BUMN berharap sosok Ahok bisa menjadi payung dan pendobrak untuk perusahaan tersebut.

Erick juga mengatakan kalau perusahaan BUMN memang butuh sosok-sosok seperti Ahok.

Baca Juga: Aksi Gelendotan Betrand Peto ke Sarwendah Hebohkan Sosial Media, Paranormal Mbak You Sampai Berikan Sentilan: Apa Perlu Bergaya Seperti Itu?

Meski dianggap bisa menjadi pendobrak, Erick mengakui kalau direksi awal Pertamina sudah cukup baik melakukan tugasnya.

"Karena direksi yang ada sekarang kan performanya cukup baik, kalau kita lihat sekarang impor migas cukup bisa ditekan. Siapa? Tentu direksi," ungkap Erick Thohir.

"Tetapi kita perlu figur seperti pak Ahok atau pak Chandra yang bisa menjadi payung atau mendobrak," tandasnya.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x