Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Terbongkarnya kasus penyelundupan yang dilakukan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menguak berbagai macam fakta.
Ari Askhara diduga memiliki seorang selir atau kekasih gelap yang bernama Puteri Novitasari Ramli.
Dikutip dari Grid.ID, Ari Askhara diduga kuat berselingkuh dengan Puteri yang merupakan pramugari Garuda Indonesia.
Berdasarkan unggahan akun@digeeembok di Twitter, Kamis (5/12/2019), sederet bukti perselingkuhan keduanya dibeberkan.
Puteri sering melakukan operasi plastik yang dibiayai Ari Askhara menggunakan uang perusahaan.
Bahkan, gundik Ari Askhara ini juga kerap pergi ke Osaka dan London untuk mempercantik diri.
Puteri juga dikenal sebagai ratu Garuda itu bisa berbuat semena-mena kepada pekerja lainnya di maskapai.
Dari threaddi akun @digeeembok,Puteri menggunakan kekuasaan kekasih gelapnya untuk kepentingan diri sendiri.
Puteri dikatakan terbang ke Osaka untuk menjalankan operasi plastik dan meminta Manager Area melayaninya.
Namun, Manager Area tak bisa memenuhi keinginan Puteri lantaran harus mengurus kepentingan bandara.
Hal tersebut lantas membuat Puteri marah hingga akhirnya mengadu ke Ari Askhara.
Sang manager akhirnya dipulangkan ke Jakarta dijadikan Office Boy (OB).
Rupanya kejadian di Osaka yang ada dalamthreaddi akun @digeeembok itu benar-benar terjadi.
Melansir dariYouTube Official iNews, Senin (9/12/2019), pramugari Garuda Indonesia bernama Yosephine menceritakan oknum pramugari yang pernah mengancam staf karena merasa tak dihargai.
Yosephine mengatakan, staf Garuda yang dulu ditempatkan di Osaka itu kini dijadikan OB di Jakarta setelah berurusan dengan wanita yang diduga dekat dengan Ari Askhara.
Yosephine pun menceritakan awal mula kejadian tersebut.
"Pernah sih yang sudah tersebar di media sosial juga mengenai adanya kita bilangnya kilo-kilo ya, penanggung jawab Osaka yang dipindahkan di Jakarta non job," ucap Yosephine.
Yosephine mengungkapkan, pramugari yang diduga dekat dengan Ari Askhara kala itu tengah sakit di Osaka.
Namun, staf Garuda itu enggan datang ke hotel untuk membawa wanita yang diduga dekat dengan Ari Askhara itu ke rumah sakit.
"Itu dikarenakan pada saat oknum (pramugari) itu sakit di Osaka, namun penanggungjawab di Osaka itu tidak mau datang ke hotel untuk mengantar ke rumah sakit," ujar Yosephine.
Menurut Yosephine, biasanya penanggungjawab bertugas mengutus dokter ke hotel untuk memeriksa pramugari yang sakit.
"Seharusnya kita cuma telepon aja by WA baru nanti penanggungjawab itu akan mengutus dokter untuk memeriksa kita di hotel," ujat
"Namun, dia (pramugari) merasa tidak dihargai."
Ia menyebut setelah kejadian itu, staf Garuda langsung dihubungi oleh Ari Askhara (AA).
Bukannya membawa dokter, staf Garuda itu disebutnya justru membawakan sejumlah uang tunai untuk pramugari itu.
"Akhirnya penanggungjawab Osaka itu datang ke hotel membawakan uang cash lalu si oknum (pramugari) itu marah" ujat Yosephine.
"Dia bilang ini kata-kata dari temen-temen yang ikut penerbangan itu ya 'Nanti bapak saya pindahkan ke Langgur yang tidak ada sinyal ya pak, bapak tidak tahu siapa saya'," sambung dia.
Terkait kejadian itu, Yosephine dan rekan pramugari lainnya pun merasa heran.
Sebab, kejadian itu tak pernah terjadi sebelumnya.
"Kita juga enggak pernah ada kejadian di mana pramugari sakit dibawakan uang cash, di mana-mana di-bawain dokter," ujar dia.
"Kalau dokter tidak bisa hadir maka penanggungjawab di daerah tersebut bawa pramugari ke rumah sakit terdekat saja."
Namun, Yosephine menyebut rekan pramugari tahu bahwa wanita tersebut diduga 'dekat' dengan Ari Askhara.
"Nah ini teman-temannya yang menyaksikan 'Kok dikasih orang cash', oh ya udah karena mereka tahu 'Who are you'," kata Yosephine.
"Sudah paham semuanya, cuman ya seperti itu."
Lebih lanjut, Yosephine mengungkap nasib staf Garuda yang berurusan dengan oknum pramugari tersebut.
"Saya kurang tahu, tapi yang jelas setelah habis peristiwa Osaka itu penanggungjawab Osaka dipindah ke Jakarta dan non job," kata dia.
"Sekarang kalau infonya dia jadi OB di Jakarta, tapi dia sudah karyawan tetap."
(*)