Namun, sekali lagi, karena upaya keras Kementerian Kelautan dan Perikanan bersinggungan dan mengganggu kepentingan sejumlah pihak, upaya perbaikan yang terlihat dari data ini kerap diragukan.
Perlawanan terhadap kebijakan pelarangan kapal-kapal asing beroperasi di perairan Indonesia dan penenggelaman kapal yang melakukan IUUF terus dilakukan pihak-pihak yang terganggu.
Apresiasi dukungan
Untuk itu, Susi Pudjiastuti mengapresiasi dukungan berbagai pihak termasuk Uni Eropa dan FAO untuk upaya perlawanan terhadap IUUF ini.
"Di Eropa atau Norwegia, illegal fishing mungkin hanya terkait dengan ikan. Di perairan Indonesia, hal itu bisa sekaligus menjadi pintu masuk bagi kejahatan transnasional," ujar Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti memberi contoh, aparatnya pernah menangkap kapal ikan yang melakukan pelanggaran. Di dalam kapal itu, ditemukan hewan hidup dalam jumlah yang banyak seperti monyet, kakatua, cendrawasih, buaya dan kura-kura.
"Tidak tertutup kemungkinan peredaran obat-obatan terlarang seperti narkoba menggunakan jalur illegal fishing ini. Pasarnya jelas, Indonesia ada sekitar 5 juta pengguna dan pecandu narkoba," ujar Susi Pudjiastuti.
Dukungan kepada Susi Pudjiastuti diberikan para peserta yang terungkap dalam tanya jawab dengan peserta kiliah umum. Begitu kuliah umum berakhir, sambutan meriah berupa tepuk tangan dan antrean orang menyalami Susi Pudjiastuti terjadi.
Selain beberapa pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, hadir dalam kuliah umum ini Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis.