Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Sebuah kabar tak mengenakan datang dari Prersiden Indonesia, Jokowi.
Pasalnya, dikutip GridHot.ID dari Kontan, Presiden Joko Widodo meminta Indonesia menghadapi gugatan Uni Eropa (EU).
EU menggugat larangan ekspor nikel Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Jokowi meminta untuk segera mempersiapkan jawaban atas gugatan tersebut.
"Ya hadapi. Siapkan pengacara terbaik sehingga bisa menangkan gugatan itu," ujar Jokowi saat meluncurkan ekspor Isuzu Traga, Kamis (12/12/2019).
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengaku tidak takut didugat Uni Eropa soal ekspor Nikel ke Word Trade Organization (WTO).
Dikutip dari Kompas, Jokowi memastikan pemerintah siap menghadapi gugatan tersebut.
Demikian disampaikan Jokowi saat meresmikan eksor perdana produk Isuzu Traga di PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Kawasan Surya Cipta, Karawang, Kamis (12/12/2019).
"Kalau ada yang gugat kita hadapi. Jangan kita digugat, grogi," kata Jokowi dalam sambutannya.
Mantan wali kota Solo itu mengaku akan mempersiapkan kuasa hukum terbaik untuk memenangkan gugatan itu.
Ia bahkan mengaku akan menghadapinya dengan senyuman, dan mengaku bertambah semangat.
"Jangan (ketika) digugat kita keok. Kita keok karena kita gak serius," tambah Jokowi.
Selama ini, kata dia, ekspor Indonesia bergantung pada sektor komoditas.
Misalnya sawit diekspor dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO), nikel berupa raw material atau bahan mentah, dan batu bara juga sama.
Sehingga tidak ada nilai lebih.
Kemudian, pemerintah melakukan hilirisasi industri dari bahan mentah yang dimiliki, dimulai dari nikel.
Dimana komoditas yang diekspor menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Baca Juga: Baru Sebulan Sandang Gelar Kapolri, Idham Aziz Kini Terancam Dicopot Jokowi, Ini Alasannya
Namun kebijakan itu justru digugat negara lain.
"Kita stop yang namanya ekspor bahan mentah nikel," tandasnya.
Padahal, kata dia, jika ada hilirisasi atau manufaktur lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya akan terbuka.
"Larinya ke situ, bukan ke mana-mana. Untuk kepentingan nasional, untuk nasional interest," katanya.
Selama ini Indonesia mengandalkan ekspor komoditas sebagai produk unggulan.
Oleh karena itu Indonesia saat ini perlu mendorong hilirisasi industri untuk mendapatkan nilai tambah.
Baca Juga: Jokowi: Yang Ngomong Presiden Dipilih Tiga Periode, Ingin Menampar Muka Saya!
Larangan ekspor bijih nikel ditujukan untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
Pasalnya ekspor barang dengan nilai tambah akan jauh lebih menguntungkan.
Baca Juga: Jokowi: Yang Ngomong Presiden Dipilih Tiga Periode, Ingin Menampar Muka Saya!
"Tak pernah kita dapatkan nilai tambah dari ekspor," terang Jokowi.(*)