Ketika torpedo sudah meluncur ke kapal musuh, dua personel pengendalinya buru-buru melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Hasilnya ternyata luar biasa kapal musuh meledak begitu dihantam torpedo dan tenggelam.
Padahal dau personel pengendalinya, yakni Rafaelle Paolucci dan Rafaelle Rossetti yang hanya menggunakan baju selam tanpa alat bantu pernapasan.
Tapi berkat keberanian dan sebenarnya sekaligus kenekatannya mereka bisa menenggelamkan kapal tempur Viribus Unitis dan kapal barang Wien milik AL Austro-Hungaria.
Sayang, karena tidak disertai kapal pendukung untuk melarikan diri keduanya berhasil ditangkap lalu dijebloskan ke dalam tahanan.
Tapi pengalaman itu tak membuat mereka jera. Pada peperangan berikutnya, Decima Flottiglia (Armada Kapal Tempur AL Kerajaan Italia) mengoperasikan lagi human torpedo pada Perang Dunia II (1942).
Caranya adalah dengan pengendalian oleh personel yang sudah dilatih khusus, yakni seorang pasukan katak (frogman) yang biasa disebut noutatori untuk menyerang kapal perang Inggris.
AL Inggris Pada Oktober 1942 juga mencoba untuk menjebol kapal perang AL Jerman, Tirpitz, dalam Operasi Title menggunakan human torpedo.
Sebelum menjalankan misi tempur yang sesungguhnya AL Inggris melaksanakan uji coba terlebih dahulu.