Dede, meski selamat, tak bisa segera dievakuasi karena separuh tubuhnya terkubur dan tergencet tembok. Evakuasi memakan waktu lebih dari satu jam.
"Proses evakuasinya tak bisa gegabah. Kakinya terjepit reruntuhan. Kami mencoba menelusur agar kakinya tak terluka," ujar Baban Sobandi (50), salah seorang relawan yang ikut mengevakuasi Dede, kemarin.
Rizal Saputra (35), sepupu Dede, mengatakan, proses evakuasi para korban juga tak bisa dilakukan dengan cepat karena minimnya cahaya.
Ia mengatakan, begitu mendengar ruko sepupunya tertabrak tronton, ia bergegas ke lokasi.
"Tiba di sana, yang pertama diselamatkan si bungsu. Lokasinya bisa segera diketahui karena saat itu ia menangis," kata Rizal di rumah duka.
Ade Risyan, petugas Damkar Cianjur, mengatakan, mereka segera meluncur ke lokasi begitu mendapat laporan pukul 23.00. Setelah Dede dan Nur, kata Ade, korban lainnya yang berhasil dievakuasi adalah Abunawas.
"Ia berhasil kami evakuasi menjelang tengah malam, tapi saat ditemukan kondisinya sudah meninggal," kata Ade.
Korban meninggal kedua, kata Ade, mereka temukan setelah Subuh, sekitar pukul 05.00.