Menurutnya, ujian nasional bukanlah alat yang tepat untuk mengukur kemampuan siswa di Indonesia.
Setiap siswa tidak bisa dinilai dengan alat ukur yang sama rata, sebab menurutnya setiap siswa punya latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda
"Ujian nasional ya hanya ujian nasional, satu pilihan ganda yang dibuat oleh satu orang atau sekelompok orang, yang menilai anak-anak dari Sabang sampai Merauke," ujar Shopia.
"Dengan latar belakang dan guru yang berbeda-beda," lanjutnya.
Shopia juga menduga, orang yang membuat ujian nasional tersebut pun kemungkinan bukanlag guru atau tenaga pendidik lainnya.
"Orang-orang yang membuat ujian nasional ini mungkin juga bukan guru, yang tidak tahu bagaimana menghandle anak."
"Betapa stressfull-nya menghandle anak di classroom," ujar Shopia.
Menurutnya, peroses penilaian terhadap siswa merupakan murni pekerjaan guru bukan pekerjaan pemerintah.
"Jadi menurut saya assessment itu it's a classroom job, it's a teachers job," kata Shopia.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar