Menurut laporan, kisahnya berawal ketika pemulung bernama Surachit Songzhu, memunguti sampah di Provinsi Songkhla, Thailand.
Waktu itu, kebetulan dia sedang mengais sampah di pinggiran pantai.
Setelah membawanya pulang, kemudian dia memberi tahu teman-teman dan kerabatnya untuk melihat temuan Surachit.
Seperti dugaan Surachit, dia menduga benda tersebut adalah muntahan ikan paus atau biasa dikenal dengan ambergris.
Kemudian, teman-temannya datang untuk memeriksa keaslian benda itu.
Mereka menggunakan metode sederhana untuk mendeteksinya.
Yaitu membakarnya dengan korek api supaya tercium aromanya, jika menyegarkan dan harum hasilnya, benda itu adalah ambergris.
Akan tetapi jika tidak, berarti benda itu bukanlah ambergris.