Pasalnya bisa saja merupakan pesawat komersil atau malah pesawat teman sendiri.
Tapi pada dasarnya jika pesawat siluman yang sedang melintasi jalur penerbangan tertentu dan jalur yang seharusnya sangat dirahasiakan itu berhasil diketahui musuh, tetap bisa ditembak jatuh.
Misalnya, ketika musuh berhasil menentukan koordinat dan sudah menunggu di jalur penerbangan yang berhasil dideteksi itu, lalu melepaskan rudal-rudal antipesawat, pesawat-pesawat siluman yang sedang terbang bisa tertembak jatuh.
Kasus tertembak jatuhnya pesawat siluman karena jalur penerbang dan koordinatnya sudah diketahui itu pernah menimpa pesawat siluman F-117 Night Hawk saat menyerang Serbia pada 27 Maret 1999.
Kebetulan F-117 yang berhasil ditembak jatuh oleh rudal S-125 Neva buatan Rusia itu sedang melaksanakan misi pemboman saat malam hari demi mendukung operasi militer NATO.
Dengan pertimbangan bahwa pesawat-pesawat siluman AS masih bisa dideteksi radar meski sudah di bawah 25%, NATO yang sudah mendapat pejalaran berharga terkaitnya rontoknya F-117, kini berniat membuat pesawat siluman sendiri.
Pesawat siluman produk NATO yang dinamai Innovative Control Effector (ICE) itu dirancang agar sama sekali tidak bisa tertangkap radar (0%) sehingga bisa ‘menghilang’ sungguhan.
Kerja sama pembuatan pesawat ICE melibatkan lembaga Science and Technology Organization NATO dan Office of Scientific Research USAF.
Namun demikian meski ICE bisa ‘menghilang’ karena sama sekali tidak bisa ditangkap radar secanggih apapun, ICE masih bisa dilihat dengan mata telanjang.