Daroni mengungkapkan, rumah dua lantai yang ditempat Erna baru selesai dibangun.
Sedangkan Erna sejak 2011 sudah terdaftar dalam penerima bansos dari pemerintah. Adapun pekerjaan Erna dan suami sehari-hari sebagai buruh serabutan.
"Bangunan rumah itu belum ada setahun. Jadi, rumah itu bangunan baru," jelasnya.
Disebutkan, ada sekitar 300 warga Desa Wanglu yang menerima bansos BPNT.
Sebagian besar warga penerima bansos mata pencahariannya adalah buruh.
Terpisah, Koordinator Kabupaten PKH Klaten, Theo Markis menjelaskan, BPNT di Klaten dimulai Oktober 2018. Sedangkan saat itu, rumah dua lantai milik Erna belum terbangun.
"Dari informasi yang diterima baru dibangun setahun terakhir. Artinya, kalau ditarik mundur Oktober 2018 rumah itu belum ada," katanya.
Menurut dia, rumah dua lantai yang ditempati Erna dan keluarganya dibangun dengan bantuan dari adiknya yang bekerja sebagai TKI di Jepang.
Material sisa pembangunan kemudian dilimpahkan kepada Erna.
"Adiknya bangun rumah di lokasi berbeda. Ada sisa material dilimpahkan kepada kakaknya (Erna). Akhirnya digunakan untuk membangun rumah itu. Rumah itu memang belum jadi," terang dia.