Menurutnya, Wentius kecewa lantaran banyak warga Papua menjadi korban TNI salah satunya, Hendrik Lokbere.
Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.. di hadapan masyarakat pic.twitter.com/vt45qpqdN6
— Timur Matahari (@jayapuraupdate) December 24, 2019
Hendrik Lokbere (25) warga Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, dilaporkan tewas tertembak.
Korban diduga ditembak oleh aparat keamanan saat melakukan perjalanan untuk menjemput keluarganya di Distrik Batas Batu, Kabupaten Nduga, Jumat (20/12/2019).
"Admin TPNPBNews: TNI Kolonial Indonesia Melanggar Hukum Humaniter Internasional. Membunuh Warga Sipil yang bukan merupakan anggota kombatan.
Kecewa, penembakan terhadap warga sipil kembali terjadi di wilayah pemerintahannya, Wakil Bupati Kabupaten Nduga, Wentius Nemiangge menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati. Padahal masa jabatannya masih tersisa 3 tahun (periode 2017-2022).
Wentius menyebut, penembakan terhadap warganya (Hendrik Lokbere) merupakan dampak dari banyaknya pasukan yang dikirim oleh negara ke Nduga dalam satu tahun terakhir. Akibatnya, ribuan masyarakat Nduga mengungsi meninggalkan kampung karena takut dengan aparat.
"Sudah satu tahun terjadi seperti ini, Kami (pemerintah daerah) sudah menghadap Menteri, DPR RI, Panglima dan Kapolri meminta agar pasukan TNI-Polri yang ada di Nduga segera ditarik agar masyarakat kembali ke kampung-kampung untuk beraktivitas seperti biasanya. Namun sampai hari ini permintaan kami ini tidak pernah direspon, bahkan penembakan terhadap warga sipil terus terjadi," ungkapnya dengan nada kecewa di hadapan ratusan masyarakat Nduga yang berkumpul di Bandara Kenyam, Senin (23/12) siang.
Source | : | Kompas.com,Facebook,Twitter |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar