Akun-akun tersebut memanipulasi informasi untuk meraih simpati Orang Asli Papua (OAP) supaya mendukung ide-ide separatisme dan menuduh TNI melakukan genosida terhadap OAP," tulisnya, Rabu (25/12/2019).
Ia juga menjelaskan jikaHendrik Lokbere tewas lantaran dibantai oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
"Pada sabtu (21/12/2019) OPM pimpinan Egianus Kogoya membunuh warga asli Nduga bernama Hendrik Lokbere yang sedang melintas. Tak hanya itu, sebanyak tiga warga sipil meninggal dunia ditembak mati OPM pasca penyerangan dan pembunuhan pos TNI di wilayah Distrik Kenyam, Kab. Nduga."
Usai menembak mati warga, KKB Papua melalui akunTPNPB memfitnah TNI yang membunuh warga tersebut.
Kelompok separatis itu juga minta dunia internasional ikut mengatasi persoalan HAM di Papua.
"Cara-cara seperti ini merupakan gaya propaganda primitif dan mustahil untuk bisa dipercayai diera digitalisasi.
OAP sendiri yang sudah open mind dan tersentuh modernisasi tidak akan mudah percaya dengan HOAX yang dibuat oleh akun-akun penyebar kebencian dan provokatif TPNPB.
Sebaliknya mereka ikut mengecam aksi tidak manusiawi OPM yang membunuh rakyat sipil saat menjelang Natal. Bahkan mereka tidak setuju anak-anak dilibatkan dalam kampanye separatisme OPM....."