Happy five memicu kecanduan pada penggunanya karena obat ini memberi makan apa yang kurang dalam otak para pengguna tersebut, yaitu dopamin (senyawa yang berperan mempengaruhi rasa bahagia).
Itu karena obat tersebut bersifat hipnotis, ansiolitik, sedatif, muskuloskeletal, serta antikonvulsan.
Zat-zat dalam obat tersebut bisa memberi efek sebagai obat penenang, menghilangkan kecemasan, dan mengatasi kejang.
Obat ini diproduksi dalam bentuk tablet 5mg, oleh karena itu dikenal sebagai happy five.
Orang-orang yang menyalahgunakan happy five akan mengalami gejala-gejala seperti kelelahan ekstrim, kelaparan, kecemasan, depresi, lekas marah, dan insomnia (kesulitan tidur).
Happy five jarang digunakan sebagai dosis tunggal, biasanya para pecandu menggunakan obat ini dengan obat lainnya. Beberapa dari mereka mengonsumsi happy five bersamaan dengan minum alkohol.
Bahaya sekali jenis narkoba yang digunakan si penabrak apotek tersebut, semoga kejadian seperti ini dijadikan pelajaran dan tidak terulang kembali.
Selain itu, untuk mencegah kejadian serupa berulang, Ditlantas Polda Metro Jaya akan memasang sebuah penghalang cukup tinggi di lokasi tersebut.
Artikel ini telah tayang di GridHEALTH dengan judul Penabrak Apotek di Jalan Senopati Miliki Narkoba 'Happy Five', Jenis Apa Itu?
(*)