GridHot.ID - Amerika Serikat (AS) sepertinya bakal mendapat gangguan untuk mempertahankan hegemoninya sebagai 'Polisi Dunia.'
Hal tersebut tak lain karena AS mulai terusik atas Tiongkok yang mulai grasak-grusuk di Laut Cina Selatan (LCS).
Seperti diketahui, Tiongkok dengan berlandaskan peta jadul abad Dinasti Ming mengklaim seluruh wilayah LCS.
Padahal Mahkamah Internasional di Den Haag jelas-jelas menolak klaim Tiongkok, Juli 2016.
Melansir SCMP pada 23 November 2018, AU Pasifik AS merespon akan klaim Tiongkok di LCS.
Mereka mengerahkan dua pembom Nuclear Capable B-52 Stratofortress yang berpangkalan di Lanud Andersen, Guam, untuk berpatroli di langit LCS.
Dalam pernyataannya, AU Pasifik AS mengungkapkan, B-52 yang mereka terbangkan masih menaati hukum internasional.
Selain itu, misi penerbangan B-52 juga sudah ada sejak Maret 2004.

USS Ronald Reagen, kekuatan utama Armada Ketujuh AS di Pasifik.
Walau tak melakukan tindakan apa-apa, Tiongkok menilai misi penerbangan itu semakin intens dan membuat mereka was-was.