Dalam daftar riwayat hidupnya, kala Bung Aidit duduk di sekolah dasar HIS Blitung, pak guru St. Indra bertanya kepadanya 'dalam mata pelajaran ilmu bumi. Di Digul ada apa?'.
Bung Aidit menjawab ada banyak orang pandai. Pak guru agak terkejut dan Bung Aidit diberinya angka baik.
Rupanya, jawaban itu didapatkan Bung Aidit dari ayahnya.
Ayah Bung Aidit bernama Abdullah Aidit, seorang buruh perkebunan tamatan sekolah HIS.
Abdullah suka membaca surat kabar. Kepada anak-anaknya, Abdullah bercerita tentang pemimpin-pemimpin masa itu seperti Soekarno, Hatta, pemuka-pemuka lain yang banyak dibuang ke Digul. Menurut Abdullah, orang-orang itu adalah orang pandai-pandai.
Sementara itu, mengenai tempat tanggal lahir, Bung Aidit ternyata lahir di Medanpada tanggal 30 Juni 1923.
Namun demikian, Bung Aidit menamatkan sekolah dasarnya di Blitung.
Saat di Blitung, Bung Aidit bersama teman-temannya kerap masuk ke tambang sampai 200 m di bawah tanah. Kontras antara kehidupan buruh dan majikan berkesan padanya.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar