Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Raja-raja Nusantara Menjulukinya Tanah di Bawah Angin, Ini Harta Karun yang Tersimpan di Natuna Hingga Buat Tiongkok Tergila-gila, Pernah Jadi Singapura-nya Indonesia

Nicolaus - Sabtu, 04 Januari 2020 | 08:42
Wisatawan menikmati suasana di kawasan wisata Batu Sindu, Ranai, Natuna, Kepulaua Riau, Jumat, 11 Oktober 2019. Natuna merupakan lokasi wisata yang telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional.
Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia

Wisatawan menikmati suasana di kawasan wisata Batu Sindu, Ranai, Natuna, Kepulaua Riau, Jumat, 11 Oktober 2019. Natuna merupakan lokasi wisata yang telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional.

Bahkan Pada abad ke-13, kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara terang-terangan menyebut diri sebagai bagian dari kesatuan "Tanah di Bawah Angin".

Jalur perdagangan saat itu bukan hanya jalur sutra, melainkan juga jalur rempah.

Jalur itu menghubungkan wilayah dunia lain ke Nusantara.

Baca Juga: Dua Tahun Sebelum Kanker Gerogoti Tubuhnya, Almarhum Sutopo Purwo Nugroho Sudah Prediksi Banjir Jakarta 2020, Netizen: Pesannya Tak Diindahkan Gubernur!

Nelayan tradisional memasukkan ikan tangkapan ke dalam jerigen di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Senin, 7 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu wilayah yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut.
Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia

Nelayan tradisional memasukkan ikan tangkapan ke dalam jerigen di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Senin, 7 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu wilayah yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut.

4. Menyimpan artefak-artefak bersejarah

fungsi Natuna sebagai pelabuhan transit bisa diketahui dari sejumlah artefak maritim yang ditemukan di perairan sekitar wilayah tersebut.

Bersama tim arkeolog Arkenas, Nanik meneliti kapal-kapal karam di perairan sekitar Natuna. Dia menemukan keramik-keramik dan jejak perdagangan rempah-rempah.

"Banyak sekali ternyata keramik-keramiknya," ungkap Nanik.

Keramik yang ditemukan berasal dari Tiongkok, Indonesia, dan Jepang. Keramik yang ditemukan menjadi bukti aktivitas perdagangan saat itu.

Nanik menambahkan, para pedagang singgah di Natuna tidak hanya untuk beristirahat, tetapi juga mencari komoditas rempah penting andalan wilayah itu.

"Saat itu, Natuna terkenal dengan pala dan gaharu. Gaharu menjadi komoditas andalan Natuna saat itu," kata Nanik.

Source :Kontan.co.id National Geographic TribunBali.com BBC

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x