Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Banjir besar di wilayah Jakarta dan sekitarnya mendapat perhatian penuh dari pemerintah.
Para petinggi pemerintahan pun tak ragu untuk langsung ikut turun menangani bencana ini.
Kajian tentang penanggulangan bencana banjir Jakarta terus dilakukan pemerintah tiap tahunnya.
Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mengatakan pihaknya telah melakukan normalisasi sungai Ciliwung untuk mencegah banjir.
Namun, pada kenyataannya wilayah Jakarta dan sekitarnya masih terdampak banjir besar.
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai konsep normalisasi maupun naturalisasi sungai pada intinya sama saja.
Menurut Basuki, yang terpenting dari hal itu ialah eksekusinya sehingga benar-benar bisa mencegah terjadinya banjir di Jakarta.
"Yang penting itu buat saya mau naturalisasi mau normalisasi, dikerjakan, gitu. Jangan enggak dikerjakan," ujar Basuki usai rapat terbatas mengenai penanganan banjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Ia mengatakan, saat ini pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terus berkomitmen membantu Pemprov DKI dalam program naturalisasi sungai.
Sebab, keduanya sama-sama membutuhkan pelebaran sungai untuk menampung debit air saat hujan.
Dengan demikian, Kementerian PUPR akan membantu mengerjakan konstruksi dan teknis pelebarannya, sementara Pemprov DKI Jakarta akan mengerjakan pembebasan lahannya.
Jika keduanya dikerjakan, Basuki optimistis Jakarta bisa mengantisipasi datangnya banjir besar karena air hujan di Jakarta dan kiriman dari Bogor bisa tertampung dan teralirkan ke laut.
"Yang penting, untuk wilayah sungai kami bertanggung jawab untuk pembangunannya. Pemprov DKI bertanggung jawab untuk pembebasan lahannya," ucap Basuki.
Namun, dibalik pendapat yang dikeluarkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ternyata berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pengendalian banjir Jakarta.
Melansir dari siaran Kompas TV, Menteri Basuki pun enggan berdebat soal perdebatan pendapat ini.
Menteri Basuki pun menyindir Anies Baswedan agar bisa lebih detail melihat hasil penelusuran sungai Ciliwung.
Saat ditanya awak media mengenai beda pendapat tersebut, Menteri Basuki mengaku enggan berdebat.
Menurutnya hasil penelusuran sudah membuktikan bahwa adanya genangan air di daerah yang belum di normalisasi.
Menteri Basuki menggambarkan di sekitar Kampung Pulo, Jatinegara bagian sungai yang belum dinormalisasi sehingga terlihat genangan air yang turun ke pemukiman warga.
Menteri Basuki juga menerangkan, normalisasi tersebut merupakan renana lama pemerintah yang sudah masuk dalam master plan pembangunan jaman kolonial.
Ia memberikan penggambaran bagaimana normalisasi di kali ciliwung sudah berjalan dengan sketsa yang ia buat dihadapan wartawan.
Hal ini untuk menjelaskan agar wartawan juga mengerti.
(*)
Source | : | Kompas.com,KompasTV |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar