Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kesaksian Nelayan Natuna Saat Kapal-kapal Tiongkok Masuk ke Wilayah Mereka, Berani Usir dan Mengancam Tuan Rumah: Kami Sampai Tak Berani Tidur Pas Melaut

Nicolaus - Sabtu, 04 Januari 2020 | 20:25
Nelayan tradisional memasukkan ikan tangkapan ke dalam jerigen di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Senin, 7 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu wilayah yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut.
Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia

Nelayan tradisional memasukkan ikan tangkapan ke dalam jerigen di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Senin, 7 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu wilayah yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut.

Ternyata sistuasi panas ini tak hanya merepotkan pemerintah Indonesia untuk bersiap-siap menghadapi situasi terburuk.

Para penduduk Natuna yang mata pencahariannya sebagian besar adalah nelayan juga merasa takut.

Baca Juga: Bersitegang Pendapat Soal Banjir Jakarta dengan Anies Baswedan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Minta Masyarakat Lihat Realisasinya: Saya Tidak Dididik untuk Debat!

Aktifitas nelayan saat bersiap untuk melaut di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Selasa, 8 Oktober 2019. Nelayan di Pulau Natuna memanfaatkan lempengan panel tenaga surya yang dipasang di atap kapal mereka untuk mengisi daya aki sehingga kapal mempunyai listrik saat melaut selama sepekan.
Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia

Aktifitas nelayan saat bersiap untuk melaut di Teluk Baruk, Sepempang, Natuna, Selasa, 8 Oktober 2019. Nelayan di Pulau Natuna memanfaatkan lempengan panel tenaga surya yang dipasang di atap kapal mereka untuk mengisi daya aki sehingga kapal mempunyai listrik saat melaut selama sepekan.

Melansir dari Antaranews.com, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kabupaten Natuna, Kepri, Herman membenarkan anggotanya takut untuk melaut usai masuknya kapal nelayan asing (KIA) di laut Natuna beberapa hari belakangan ini.

Herman menyampaikan nelayan lokal sempat terganggu bahkan di usir oleh KIA saat sedang melaut.

"Benar, sebagian nelayan khawatir melaut, karena mereka berpikir akan ada ancaman oleh nelayan asing. Nelayan saya kalau di laut tidak berani tidur saat istirahat, sebab khawatir ditabrak nelayan asing," kata Herman dihubungi di Natuna, seperti dikutip Antara, Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Situasi Perairan Natuna Semakin Memanas, 600 Pasukan Gabungan TNI Sudah Disiagakan Hadapi Intervensi Tiongkok, Menhan Prabowo Subianto: Cina Itu Negara Sahabat, Kita Cool Aja

Pihaknya pun berharap kehadiran kapal pengawas Indonesia turut hadir mengawasi aktivitas para nelayan Natuna, sebagai mana yang dilakukan kapal pengawas negara asing terhadap nelayan mereka.

Dia mengharapkan paling tidak nelayan Natuna harus dibekali alat komunikasi khusus saat melaut, agar mudah dipantau terutama oleh pihak berwajib.

"Kalau coast guard mereka melakukan itu, kenapa kita tidak. Lakukan hal yang sama agar nelayan kami juga aman melaut," ujarnya.

"Saya akan coba usulkan lagi bantuan ke pihak terkait, agar nelayan kita dibekali dengan sarana atau alat HT," imbuh Herman.

Source :Kontan.co.id antaranews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x