Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kalahkan Malaysia, Indonesia Ternyata Punya Ekonomi Lebih Kuat, Salah Satunya Karena 'Senjata' Ini

None - Senin, 06 Januari 2020 | 20:13
Mahathir (kiri) dan Jokowi (kanan).
Tribun

Mahathir (kiri) dan Jokowi (kanan).

Karena terlalu banyak kekuranganakhirnya mulailah adanya pengenalan uang.

Namun, emas selalu diterima secara universal.

Baca Juga: Terhantam Badai yang Muncul Tiba-tiba, KM Aditnya Pengangkut Wisatawan Asal Jawa Tengah Tenggelam di Perairan Labuan Bajo, Aksi Cepat Sang Kapten Kapal Berhasil Selamatkan Nyawa Seluruh Penumpang

"Bahkan sekarang, semua mata uang dinilai dengan jumlah emas yang tetap yang ada di cadangan. Ini memastikan bahwa mata uang kertas yang beredar memiliki nilai tetap. Dan dengan itu, memastikan kelangsungan hidup mata uang kertas," ujarnya.

"Pada 1900, AS memiliki 90% uang sebagai mata uang kertas. Semuanya berubah setelah perang dunia, ketika AS menjadi negara pertama yang kembali memakai emas. Selama Depresi Besar, mereka memiliki Undang-Undang Cadangan Emas di mana kepemilikan pribadi atas emas dilarang. Tetapi kemudian, dolar menjadi dominan. Dan tindakan itu dihapus pada tahun 1975," tambahnya.

Jika seperti itu, bagaimana dengan cadangan emas Indonesia dibandingkan dengan Malaysia?

Baca Juga: Langsung Terjun ke Laut saat Dengar Teriakan Minta Tolong, 3 Taruna Akmil Asli Papua Berjibaku dengan Arus dan Angin Kencang Demi Selamatkan Penumpang Perahu Karam, Aksi Heroik Mereka Dapat Apresiasi dari Instansinya

Cadangan emas di Indonesia rata-rata 82,99 ton dari tahun 2000 hingga 2018.

Cadangan mencapai puncak tertinggi sepanjang masa dari 96,45 ton pada kuartal kedua 2000 dan rekor terendah 73,09 ton pada kuartal keempat tahun 2006.

Sedangkan, cadangan emas di Malaysia rata-rata hanya 36,56 ton dari 2000 hingga 2018.

Baca Juga: Melayat ke Rumah Duka Malam-malam, Komedian Ini Gambarkan Sosok Mendiang Lina Semasa Hidup, Ternyata Seperti Ini

Mencapai puncak tertinggi sepanjang masa 38,57 Ton pada kuartal pertama 2017 dan rekor terendah 35,46 ton pada kuartal pertama 2014.

Source : Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x