Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Klaim China atas Lautan Asia Tengara malah buat kisruh negeri-negeri di sekitarnya.
Banyak negara langsung dengan keras menentang keputusan sepihak.
Indonesia sendiri sampai ikut terkena konflik akibat Natuna yang ikut terklaim.
Bahkan Indonesia sampai harus pikir panjang cara terbaik untuk usir China dari lautan tersebut.
Negeri Tirai Bambu juga coba-coba menantang Indonesia di Natuna Utara dengan mengerahkan Coast Guard serta kapal Fregat mereka disana.
Pasukan gabungan TNI pun senantiasa disiapkan menjadi di batas terluar perairan Indonesia ini.
Melansir dari siaran Kompas TV, KRI Usman Harun, John Lie, dan Satsuitubun siap siaga, berkoordinasi dengan Pangkogabwilhan 1 Laksamana Madya Yudo Margono di jalur udara, untuk menyampaikan peringatan kepada kapal asing.
Pangkogabwilhan mengingatkan secara langsung kepada mereka, untuk mematuhi aturan yang sudah berlaku.
Komando gabungan wilayah pertahanan satu kembali berpatroli melalui jalur udara di Perairan Natuna.
Pemantauan dilakukan dengan menggunakan Pesawat Intai milik TNI Angkatan Udara.
Tak hanya dari jalur udara, TNI AL telah mengirimkan tiga kapal untuk menjaga laut terluar Indonesia di Laut Natuna Utara.
Salah satu kapal yang digunakan untuk berpatroli di Laut Natuna yakni KRI Usman Harun.
Patroli dipusatkan di Perairan Utara Natuna tepatnya di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif, ZEE Indonesia.
Dalam patroli Tim Kopaska dan penyelam TNI AL, mereka dipimpin langsung Kolonel Laut Himawan.
Nantinya KRI Usman Harun akan bergabung dengan lima kapal TNI lainnya dan Bakamla untuk patroli bersama mengelilingi Perairan Natuna.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan siap memberikan bantuan untuk menjaga Kedaulatan Indonesia di Perairan Natuna.
(*)