Profesor Peter Carey mengatakan selama di penjara Reynhard Sinaga sebaiknya mendapatkan perlindungan dari napi lainnya.
Perlindungan tersebut berupa Reynhard Sinaga ditempatkan terpisah dan dapat diawasi oleh pinjara.
"Jadi, mungkin Reynhard harus ada perlindungan, harus ada sistem di mana dia di salah satu bagian dari kepenjaraan yang memastikan bahwa dia tidak dibunuh di dalam penjara," kata Profesor Peter Carey dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews, pada Senin (13/1/2020).
Pasalnya menurut Profesor Peter Carey, mereka yang terlibat kasus kekerasan seksual punya jalan yang penuh dengan 'ranjau' dan 'berbatu' di dalam sistem kepenjaraan di Inggris.
"Sebab ada banyak orang yang akan memilih mereka (narapidana kasus kekerasan seksual) untuk dihantam, dipojokan atau di-bully. Tidak mudah," kata Profesor Peter Carey.
Menurut Profesor Peter Carey, dalam kasus Reynhard Sinaga ada satu unsur penting yang perlu diperhatikan, yakni psikopat yang dimilikinya.
Fakta bahwa Reynhard menjadi musuh bagi dirinya sendiri lantaran psikopat, membuatnya berani memfilmkan setiap aksi bejatnya kepada para korban.
Pihak kepolisian Manchester total sudah mengumpulkan sebanyak 15 buah DVD lengkap dengan 1500 film, yang bobotnya setara dengan 3.2 terabyte, berisikan cuplikan aksi pencabulan yang diperbuat Reynhard Sinaga.
"Jadi dia mendakwa diri sendiri dengan sistem psikopat dia, kalau dia bukan seorang psikopat mungkin dia akan destroy the evidence," kata Peter Carey.