Yang menjadi permasalahan bagi warga adalah kegiatan atau kumpul malam-malam mereka yang terlihat mencurigakan dan terkesan mistis.
"Pokoknya sebulan itu dua atau tiga kali pertemuan dan sebetulnya kumpul-kumpul seperti itu sudah lama, cuma menang ramai itu setelah datangnya batu besar itu," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul "Pengakuan Mantan Anggota Keraton Agung Sejagat, Disuruh Bayar Jutaan Hanya untuk Seragam hingga Dijanjikan Dolar AS"