Gridhot.ID - Kisah pria asal Indonesia yang bernama Philip Situmorang menjadi perwira militer Amerika Serikat viral di media sosial.
Pemuda asal tanah Batak itu menjadi perwira militer Amerika Serikat (US Army)
Sang ayah, Batara Situmorang pun mengucapkan selamat pada anak tercintanya melalui media sosial Facebook.
"Selamat untuk anakku Philip Situmorang, akhirnya pendidikanmu selesai juga di US Army. Mohon maaf bapak nggak bisa hadir di wisudamu.
Saya tau perjuanganmu sangat berat selama pendidikan. Latihan fisik di udara yang sangat dingin Desember lalu sungguh luar biasa berat.
Tapi puji Tuhan, Tuhan sangat baik. Dia yang memberi kekuatan dan kemampuan, sehingga hari ini kau bisa menyelesaikan pendidikanmu dengan baik amang.
Karena itu terus andalkan Tuhan dalam hidupmu. Bapak hanya bisa berdoa untuk yang terbaik untuk masa depanmu amang.
Hidup ini berat, karena itu harus menguatkan hati dan senantiasa bersandar pada pertolongan Tuhan. Terima kasih kepada Tuhan yang telah menolongmu nak. Sekali lagi, selamat ya amang. TYM."
Demikian unggahan sang ayah, Batara Situmorang pada Jumat (17/1/2020).
Kepada Tribun Medan, Jumat (17/1/2020) Batara Situmorang menceritakan kisah perjuangan anaknya.
Batara menuturkan kisahnya berawal saat anaknya ikut adek perempuanya ke Amerika Serikat untuk bersekolah.
"Anak saya ke AS waktu SMA atau setelah tamat SMP dari Jakarta. Kebetulan di Amerika ada namborunya (adik bapaknya). Jadi ikut namborunya di sana (AS)," ujarnya.
Saat lulus SMA di Amerika Serikat, Philip mecoba mendaftar ke militer Amerika Serikat untuk mendapat beasiswa.
"Ketika dia mulai masuk kuliah, dia ikut tes masuk militer, karena supaya dia bisa dapat beasiswa untuk kuliahnya, Jadi waktu itu, dia masuk pake ijazah SMA. Dia diterima dan masuk pendidikan selama 6 bulan. Dia Lulus dengan predikat terbaik," tutur Batara.
Kemudian setelah beberapa bulan setelah kerja di US Army, Philip dikirim ke medan perang selama setahun di Afganistan.
Kata Batara ketika Philip melamar ke US Army, ia statusnya sudah pemegang greencard.
"Enam bulan setelah itu, diangkat jadi warga negara Amerika. Karena untuk masuk di US Army harus warga negara Amerika," lanjutnya.
Setelah selesai setahun di Afganistan, Philip kembali lagi ke Amerika. Sambil kerja di Army dia melanjutkan lagi kuliah di Temple University, jurusan Actuarial science.
Lulus dari Universitas, Philip melamar dan bekerja di sebuah perusahaan reasuransi di Philadelphia, USA.
"Beberapa tahun lalu, kebetulan cabang baru perusahaan mereka yg ada di Jakarta butuh tenaga, dia mengajukan lamaran supaya bisa kerja di Jakarta. Hal itu karena ingin kembali kumpul dengan keluarga setelah 12 tahun di Amerika," ujar Batara.
Waktu itu perusahaan mengijinkan Philip karena masih punya KTP, meski sudah warga negara Amerika.
"Maksudnya, kalau masih punya KTP, perusahaan tidak perlu mengurus visa kerja. Jadi anak saya sempat ditempatkan di Jakarta 3 bulan," ujarnya
Setelah mencoba kerja di Jakarta, ada beberapa masalah yang membuat Philip merasa tidak nyaman dengan status sebagai orang Indonesia di perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, Philip minta berhenti. Tapi perusahaan tak ingin dia keluar.
Philippun dijanjikan akan diusahakan status pegawainya di kantor cabang Singapura, nanti akan tetap bekerja di Jakarta berupa penugasan dari Singapura.
Singkat cerita, cabang Singapura mengurus ijin kerja di sana.
Philip kemudian berangkat ke Singapura, dan bekerja di sana sampai dengan 3 bulan.
"Karena anak saya (Philip) malah dipekerjakannya di Singapura, bukan di Jakarta, anak saya akhirnya keluar dari perusahaan tersebut dan kembali ke Amerika," ujarnya.
"Hal itu karena tujuan semula mau kerja di Jakarta, Indonesia, supaya bisa dekat dengan keluarga. Karena dia sdh sempat keluar dari US Army, dia kembali melamar ke US Army dengan pake Ijazah Sarjana," lanjutnya.
Philip pun lulus seleksi dan ikut pendidikan tingkat perwira. Dan hari ini dia diwisuda dengan nilai terbaik.
Batara menceritakan kalau Philip sudah lebih dari 5 tahun menjadi warga negara Amerika.
Philip Hasudungan Situmorang tinggal bersama bibinya (namboru) di Amerika. "Kebetulan adik saya nikah dan menetap di Amerika," kata Batara.
Bataramenceritakan kalau terjadi pergumulan di internal keluarga saat Philip berniat mengubah kewarganegaraan.
"Saya galau, tapi pertimbangan jaminan sosial di Amerika yang bagus, jadi saya merasa tidak masalah selama dia (Philip) nyaman," sambungnya.
Philip Hasudungan Situmorang tidak lagi fasih berbahasa Batak.
Ia kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada September 1991.
"Tapi mengerti (bahasa Batak), karena dulu opung-nya tinggal di rumah," jelas Batara.
Philip diketahui aktif di kegiatan gereja. Diumurnya yang sudah lebih 28 tahun, wajar mulai memikirkan pernikahan.
Philip pernah memperkenalkan seorang wanita ke orangtuanya. Namun hubungan tak berlanjut.
"Pernah dikenalkan, kawannya di gereja yang sekolah kedokteran, saya juga sudah pernah ngobrol tapi sudah gak berlanjut," tutur Batara sedikit tertawa.
Artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul: "Bangganya Orangtua di Indonesia, Philip Situmorang Anaknya Jadi Perwira Militer AS."
(*)