Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Siswi SMPN 147 Jakarta yang Tewas Lompat dari Gedung Sekolah Diduga Korban Bully, Keluarga Nadia Justru Dituding Lakukan Kekerasan Fisik, Sang Kakak: Jangan Sok Tau, Kalau Emang Peduli Kunjungi Makamnya, Doakan!

Candra Mega Sari - Minggu, 19 Januari 2020 | 17:42
SMPN 147 Jakarta, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI

SMPN 147 Jakarta, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Siswi SMPN 147 Jakarta bernama Nadia tewas akibat lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

Nadia melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 pada Selasa (14/1/2020) sore.

Melansir dari Kompas, Nadia sebelumnya sempat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk jalani perawatan.

Baca Juga:Beredar Pesan Berantai Kematian Nadia, Siswi SMPN 147 Jakarta yang Lompat dari Gedung Sekolah: Kalian Semua Kan Tidak Suka Sama Aku, Tenang Aja Nanti Jam 15.30 Aku Sudah Gak Ada Kok untuk Selamanya

Namun setelah dua hari dirawat, Nadia meninggal dunia pada Kamis (16/1/2020) sekitar pukul 16.15 WIB.

Jenazah Nadia pun sudah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).

Siswi berusia 14 tahun itu diduga melakukan bunuh diri akibat menjadi korban bullying.

Baca Juga: Sebelum Lompat dari Gedung Sekolah, Nadia Sempat Kirim Pesan pada Sosok Ini, Siswi SMPN 147 Jakarta Itu Khawatirkan Hal Ini Daripada Nyawa Sendiri

Bahkan percakapan terakhir Nadia dengan seorang temannyakini tersebar di media sosial.

Dalam beberapa kronologi yang beredar, kabarnya Nadia tengah dalam kondisi yang tidak sehat di hari itu.

Nadia menyampaikan kepada teman-teman sekelasnya bahwa ia akan pergi ke UKS untuk beristirahat.

Baca Juga:Pilu, Dibocorkan Akun @digeeembok, Ini Status WhatsApp Ayah Nadia, Siswi SMPN 147 Jakarta yang Lompat dari Gedung Sekolah, Benarkah Korban Bully?

Lantaran tertidur di UKS, Nadia baru kembali ke kelas saat jam sekolah telah berakhir.

Namun saat hendak pulang, Nadia tersadar bahwa tasnya sudah tidak ada.

Ia diberitahu bahwa tasnya telah disita oleh guru karena mengira Nadia bolos pelajaran.

Baca Juga:Hujan Deras Saat Latihan Fisik, 8 Siswa Brimob Tersambar Petir di Puncak Gunung Ringgit, 3 Nyawa Melayang, Begini Kronologi Lengkapnya

Nadia diliputi rasa kecewa pada teman kelasnya yang dianggap sengaja tidak memberitahu guru bahwa ia tengah sakit di UKS.

Sebelum memutuskan mengakhiri hidup, Nadia mengirim pesan kepada temannya sekelasnya.

"Kalian semua kan tidak suka sama aku, sampai tidak mau beritahu guru kalau aku sakit dan tidur di UKS. Tenang aja, nanti jam 15:30 aku sudah gak ada kok untuk selamanya," tulisnya dikutip dari akun Twitter @sidaeee.

Baca Juga:Cintanya Mendalam pada Guru Sendiri, Siswa SMA di Kulonprogo Nekat Menyusup ke Kamar dan Tusuk Pujaan Hati, Pelaku Membabi Buta Usai Cintanya Ditolak Wanita Bersuami

Twitter/@Herykickbbul

Dari kabar yang beredar, diketahui Nadia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara.

Nadia juga baru saja kehilangan ibu kandungnya yang meninggal pada Maret 2019 lalu.

Dalam beberapa unggahan di media sosial, Nadia tampak sangat merindukan sosok sang ibu.

Baca Juga:Petentang-petenteng Copot Seragamnya Sendiri Lalu Nantang Duel, Siswa MTs Ini Ajak Guru Berkelahi di Sekolah, Nasibnya Justru Berakhir Begini Atas Permintaan Orang Tuanya

Beban psikis yang Nadia alami makin berat mengingat ia sering dibully di sekolah.

Bahkan, sang ayah sempat menyinggung perilaku bullying yang menimpa Nadia lewat media sosial pribadinya.

Baca Juga:Berani Sebut Jokowi Bagian dari Masalah, Ananda Badudu, Sosok di Balik Penggalangan Dana Ratusan Juta untuk Aksi Demo Mahasiswa di DPR Bukan Orang Sembarangan

"Please Hentikan Bulying Anak!

Jaman gue dulu sekolah, bulying dilakukan secara phisik, berantem, dikeroyok, digas ddl. Semua Phisik. Paleng bebekas dua hari ilang dah.

Sekarang bulying di sekolah dilakukan secara verbal. Dan banyak banget motif dan caranya. Malah lebih gawat lagi abis ngebuly trus diviralin.

Damn!

Gilanya lagi, peran gur," isi status WhatsApp yang disebut akun Twitter @digeeembok sebagai status WhatsApp ayah Nadia.

Cuitan akun Twitter @digeeembok
Twitter @digeeembok

Cuitan akun Twitter @digeeembok

Baca Juga:Ajak Puluhan Mahasiswa Timor Leste Berziarah ke Pusara Terakhir Mr Crack, Xanana Gusmao: Jika Bukan Karena Pak Habibie, Mereka Tidak Akan Merasakan Kebebasan yang Ada Hari Ini

Meski beberapa jejak digital menunjukan Nadia korban bully, namun salah satu teman sekelasnya menampik hal itu.

Akun Twitter @sanctuaryee, Sabtu (18/1/2020), membagikan pernyataan yang dibuat teman Nadia lewat Instagram story @alifianrv.

"Gaes, tolong bantu speak up di Twitter #ripnadila bahwa gada bullying sama sekali kita temen2 Nadia hanya mengingatkan jika Nadia ada salah.

Baca Juga:Kecilnya Sering Diajak Keluar Masuk Diskotek oleh Orangtuanya, Siapa Sangka, Aktris Ini Kini Berparas Cantik Mempesona

Jangan menyebar hoax atau kejadian yang salah. Tolong bantu speak up di Twitter kalo media emang nyangkanya sekolah kita yang melakukan bullying keluarga Nadia bakal nuntut tutup SMPN 147."

Twitter/@sanctuaryee

Akun@alifianrv menyebutNadia bukan korban bully di sekolah melainkan Nadia sering mendapat kekerasan fisik dari keluarga.

"Tanda biru itu sendiri Nadia yang bilang dia takut pulang nemuin keluarganya.Saya tidak menjelek-jelekkan keluarga Nadia tapi hanya bicara seadanya."

Baca Juga:Karyawannya Banyak yang Resign Karena Takut Jadi Tumbal, Ruben Onsu Geram dan Usut Kelanjutan Kasus Dugaan Fitnah Pesugihan Usaha Geprek Bensu, Pengacaranya Siap Tuntun Roy Kiyoshi

Twitter/@sanctuaryee

Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga hingga berita ini diturunkan.

Namun, akun Twitter @tiburonmuerto yang mengaku sebagai teman dari kakak Nadia ingin membantu membagikan pesan dari sang kakak.

"Kalau kalian emg peduli sama Nadia, gausah bikin-bikin thread segala macem tentang Nadia. Toh udah telat, buat apa? buat konten? biar trending dan viral? udah nanya belom sama keluarganya? boleh atau tidak?

Baca Juga:Yakini Ada Capur Tangan Gaib di Balik Kematian Lina, Paranormal Gus Robin Terawang Ada 3 Dukun Kirim Santet, Ini Sosok Jin yang Sakiti Mantan Istri Sule

Jangan bikin thread dari sekedar denger omongan orang, kalian gatau sebenernya apa yang terjadi di kehidupan Nadia. So jangan sok tau.

Kalau emang peduli sama Nadia, kunjungi makamnya, doakan. Bukan bikin trending di Twitter, emang Tuhan main Twitter?"isi WhatsApp yang disebut akun Twitter @tiburonmuerto sebagai pesan kakak Nadia.

Pesan dari kakak Nadia
Twitter/@tiburonmuerto

Pesan dari kakak Nadia

Sementara, Kepala SMPN 147 Jakarta Narsun mengatakan, penyebab Nadia mencoba bunuh diri bukan karena menjadi korban bully.

Baca Juga: Kepala Desa Enggan Meminjamkan Ambulans, Jenazah Seorang Kakek Terpaksa Ditandu Memakai Sarung Menuju Rumah Duka, Lintasi Perbukitan Sejauh 10 Kilometer

"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah, kalau kita fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata Narsun, Jumat (17/1/2020).

Narsun menambahkan, pihaknya tidak mengetahui motif korban mencoba bunuh diri.

Pihak sekolah juga mengenal korban sebagai siswi yang baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran yang berat.

"Kita tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," ujar Narsun.

(*)

Source :Kompas.com Twitter

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x