Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Kasus penganiayaan terhadap orang yang sudah lanjut usia belakangan ini kembali viral.
Kali ini kasus tersebut terjadi di Yogyakarta.
Peristiwa ini pun terekam dalam video yang viral usai tersebar di media sosial.
Salah satu media sosial yang membagikan video ini adalah akun Twitter @merapi_news yang diambil dari akun twitter @Kensar_ .
Di dalam video tersebut tampak seorang nenek mengenakan kaos biru dan mencangklong tas sedang berjalan di lokasi sebuah pasar.
Tiba-tiba saat berjalan, ada seorang pria yang melayangkan tendangan dan mengenai tas yang dibawa nenek ini.
Pria yang melayangkan tendangan tersebut sambil menuding si nenek telah mengutil.
Mendadak keadaan sekitar pun ramai saat si nenek akan dihakimi.
Si nenek yang mendapakan perlakuan seperti itu pun pasrah dan menyampaikan permintaan maafnya.
Namun, pria tersebut masih nampak tak terima lalu menarik tas si nenek dan meminta mengembalikan barang yang telah diambil.
Tak cukup sampai di situ, masker yang dikenakan oleh nenek tersebut juga ditarik paksa.
Bahkan, kain penutup kepala yang dipakai juga turut ditarik oleh seseorang yang ada di lokasi.
Pria tersebut lantas meminta KTP dan kembali nenek ini menyampaikan permohonan maaf.
Aksi yang dilakukan si pria itu pun mendapat banyak kecaman dari netizen.
Netizen mengecam tindakan kasar yang dilakukan seorang pria dalam video itu.
Berdasarkan informasi dari Twitter @merapi_news, pelaku penendang nenek tersebut sudah dalam pengamanan.
Pelaku merasa emosi karena tindakan si nenek.
Melansir dari Kompas.com, setelah ditelusuri, peristiwa tersebut terjadi di Pasar Gendeng (Pasar Protojoyo) Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
Nenek yang ada di video itu bernama Rubingah (60) warga Dusun Kranggan I Desa Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
Kepala Dusun Kranggan I Jatitirto, Kecamatan Berbah, Suharmadi membenarkan jika nenek yang ada di video tersebut adalah warganya.
"Namanya Ibu Rubingah, itu warga saya," ujar Suharmadi saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/1/2020).
Suharmadi menceritakan, awalnya ia melihat video di media sosial.
Setelah dilihat ternyata perempuan yang ada di video tersebut adalah adalah warganya, Rubingah.
"Saya buka Facebook, ternyata Saya di-tag oleh salah satu warga. Saya lihat, saya baca kok warga saya," katanya.
Mengetahui hal itu, Suharmadi langsung menulis di kolom komentar.
Suharmadi meminta agar postingan soal Rubingah dihapus.
Kini Rubingah dalam keadaan baik-baik saja dan sudah berada di rumahnya.
Suharmadi juga menulis permintaan maaf kepada semua pihak yang dirugikan karena Rubingah yang agak sedikit terganggu pikiranya.
Ia pun menuliskan nomor ponselnya dan menyampaikan informasi jika ada yang ingin meminta ganti rugi, bisa menghubunginya.
"Saya kan di medsos kan juga bilang kalau ada pedagang yang merasa dirugikan, hubungi saya, akan saya ganti. Tapi sampai sekarang belum ada yang menghubungi," katanya.
Usai mengetahui kejadian itu, Suharmadi lantas berkunjung ke rumah Rubingah. Saat itu kebetulan, Rubingah sedang berada di rumah.
"Saya ke sana, terus saya tanya bagaimana keadaannya ? Kalau sakit tak antar ke rumah sakit. Karena bagaimana pun itu warga saya, tapi kemarin jawabannya (Rubingah) enggak apa apa," katanya.
Namun, terkait peristiwa seperti apa di pasar, Suharmadi mengaku tidak mengetahui pastinya.
Saat bertemu dengan Rubingah dirinya juga sempat menanyakan peristiwa yang di pasar.
"Ibunya itu kalau diajak ngobrol itu susah, kadang nyambung kadang tidak. Harapan saya bisa diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gendeng (Pasar Protojoyo) Sularsih menuturkan dirinya juga tidak mengetahui kejadiannya karena saat itu sedang tidak berada di lokasi.
"Saya dikasih laporan sama bapak yang menendang ibunya itu. Ya itu (lapor) bilangnya ini habis ngutil, di sebelah timur," ungkapnya.
Setelah itu, Sularsih memutuskan untuk melapor ke kepala pasar namun kepala pasar tidak ada di tempat.
"Kepala pasar menghubungi, menyuruh saya seandainya enggak seberapa diselesaikan kekeluargaan saja. Terus simbahnya (Rubingah) saya tanya alamatnya mana? bawa KTP enggak? Dia bilang enggak bawa," ucapnya.
"Dari cara bicaranya itu simbahnya kelihatan kurang waras," tambahnya. Setelah itu, Sularsih melepaskan Rubingah. Namun sebelum pergi, Rubingah sempat meminta uang kepadanya. "Simbahnya itu minta uang lima ribu ke saya, untuk pulang katanya," kata Sularsih.(*)