"Saya tidak tahu wajahnya Pak Totok kayak apa juga tidak tahu."
"Jadi apa yang saya nilai diposisi saudara Totok dengan Keraton Agungnya itu adalah sudah menyalahi aturan di luar sistem Sunda Empire, jadi harus dihukum," tambah Rangga.
Kesalahan lain dari Keraton Agung Sejagat adalah tak meminta izin pendirian kerajaan di bawah Sunda Empire.
"Sunda Empire telah menegaskan setelah perang dunia kedua, tidak ada satupun negara atau pemerintahan yang didirikan tanpa izin Sunda Empire," tambah Rangga Sasana.
Rangga juga mengklaim bahwa anggota Sunda Empire bukannya manusia melainkan pemerintah di seluruh dunia.
"Tapi karena dalam posisi begini, Sunda Empire tidak merekrut manusia. Karena anggotanya seluruh negara-negara dan pemerintahan dunia. Bukan manusia," ujarnya.
Rangga menambahkan, ada sejumlah pejabat Sunda Empire yang kini bahkan bertugas di luar negeri.
"Adapun pejabatnya yang bekerja ada di sana, mereka pada posisi sekarang baru persiapan-persiapan kita ini," kata dia.
"Kalau tadi bilang ada menggunakan Isola (Internasional Soldier Leader), perlu diketahui itu IKIP juga numpang tanahnya."
Tak hanya itu, Rangga juga mengklaim Sunda Empire lah yang mengeluarkan izin bagi setiap negara membuat pasukan.
"Tidak ada pemerintah yang boleh membangun pasukan atau polisi tanpa izin kekaisaran Sunda Empire," ujar Rangga.
Mendengar pernyataan itu, terdengar penonton bertepuk tangan.
Tampak pula Politisi Partai Demokrat yang juga merupakan kerabat Pakualaman, Roy Suryo terbahak mendengar pernyataan Rangga itu.
Artikel ini telah tayang di Gridpop dengan judul Mengaku Sebagai Pemimpin Seluruh Pemerintah di Dunia, Petinggi Sunda Empire Sepakat Raja Keraton Agung Sejagat Harus Dihukum: Dia Sudah Menyalahi Aturan Sistem Sunda Empire!
(*)
Source | : | GridPop |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar