Pada saat itu ia berang dan mempertanyakan tidak adanya kue lain, sebab dirinya dan anggota DPRD lainnya sering kali disajikan sarapan dengan kue-kue gorengan seperti ubi kayu, keladi, dan sebagainya.
Kejadian yang bikin heboh warga kota hingga viral di media sosial itu langsung dikonfirmasi oleh yang bersangkutan.
Mengutip dari Tribun-Timur.com, apa yang terjadi mengenai makanan yang dibanting kelantai itu lantaran tak sesuai anggaran.
Masihu mengatakan, pihak Sekretariat DPRD dalam hal ini Bagian Umum harus mempertanggungjawabkan sarapan pagi yang telah dipesan.
Sebab sarapan yang disajikan itu sangat tidak layak dan tidak etis untuk anggota DPRD.
“Padahal anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan, tetapi dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada, saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi, karena apa yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis,” tandas Masihu, kepada Siwalima, di Kantor DPRD Jumat (17/1).
Ia menambahkan bahwa hidangan yang disajikan itu tidak etis.
Tidak etis menurutnya sebab hidangan pagi yang disajikan berupa ubi, keladi dan kue itu sangat kurang layak.
“Saya minta Sekretariat DPRD harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi, karena uang makan minum sudah jelas tapi menunya tidak sesui sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.” tegasnya.