Dimana dalam penelitian tersebut ditemukan senyawa pada kol yang bersifat antikanker.
Senyawa tersebut adalah glukosinolat yang bila dipecah dalam tubuh dapat membentuk senyawa biologis aktif seperti isotiosianat, indole, nitril, dan tiosianat yang diketahui menunjukkan efek antikanker.
Menurut penelitian, indole dan isothiocyanate telah ditemukan untuk menghentikan perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kandung kemih, usus besar, payudara, hati, paru-paru, dan perut.
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa kol mengandung sulforaphane, senyawa dengan kandungan belerang yang memiliki kemampuan ampuh untuk menghambat enzim berbahaya yang disebut histone deacetylase (HDAC).
Enzim ini bertanggung jawab untuk perkembangan sel kanker.
Sementara itu, penelitian lain mengungkap bahwa kol merah memiliki antioksidan kuat yang disebut anthocyanin (senyawa yang memberi buah dan sayuran warna), di mana telah terbukti memperlambat penggandaan sel kanker.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menunjukkan, jus kol dapat membantu mencegah perkembangan sel kanker payudara.
Mengonsumsi kol selama masa remaja telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara sebesar 72 %.
Studi lain juga mengungkap, sayuran silangan seperti kangkung, kol, dan brokoli dapat mencegah risiko kanker usus besar karena adanya sulforaphane.