Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Semenjak Lina meninggal dunia, sang suami, Teddy langsung menjadi sorotan publik.
Hal itu bermula dari kejanggalan yang dirasakan Rizky Febian usai menemukan adanya luka lebam pada jenazah Lina.
Putra sulung Sule tersebut bahkan meminta dilakukan proses autopsi pada jenazah Lina.
Proses ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana sebenarnya kematian Lina terjadi.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga, mengatakan pihaknya kemungkinan akan mengumumkan hasil autopsi pada Selasa, (28/1/2020).
"Labfor (laboratorium forensik) menyampaikan pekan ini, hasil itu juga masih dilakukan analisis bersama dokter forensik yang lakukan otopsi bersama penyidik," kata Erlanggsa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Sule Mendadak Lepas Tangan Soal Misteri Kematian Lina, Mbak You: Ditutupi dengan Sengaja...
"Untuk penyampaian hasil, Insya Allah hari Senin atau Selasa depan," sambungnya.
Menurut Erlangga, pengumuman tersebut sesuai dengan prosedur yang ada.
Pasalnya, butuh waktu 14 hari kerja sejak autopsi dilakukan oleh tim forensik.
Jelang pengumuman hasil autopsi Lina, sang suami, Teddy rupanya sempat ketakutan.
Suami mendiang Lina ini ketakutan setelah melihat berkas laporan dari Rizky Febian.
Meski tak menyebutkan nama terlapor, dalam berkas laporan Rizky itu tercantum pasal pembunuhan berencana atas kematian Lina.
Sontak rumor mengenai dugaan pembunuhan berencana atas kematian Lina ini sudah menyebar luas.
Melansir dari Tribun Bogor, Teddy blak-blakan mengungkapkan ketakutannya.
Ketika akan curhat ke kuasa hukum Lina, Abdurrahman, Teddy menyodorkan berkas laporan Rizky.
"Saya lihat dan saya baca, Teddy yang menyodorkan berkas, (dia bilang) 'ini pak, walaupun tidak ada namanya, tapi pasal yang dituduhkan itu pasal pembunuhan berencana, indikasinya kan mengarah ke saya', dia bilang seperti itu," bongkar sang kuasa hukum.
Melihat ketakutan Teddy, sang kuasa hukum lantas menenangkan suami mendiang Lina
"Saya bilang sudah lah, toh dalam laporan itu tidak disebutkan terlapornya," ungkap Abdurrahman.
Soal kejanggalan kematian Lina, para saksi yang merupakan pemandi jenazah Lina mengungkapkan bahwa jari-jari mantan istri Sule ini membiru sebelum dimandikan.
"Sebelum dimandikan, ketika Bu Hetty ini koordinator pemandi jenazah Lina melihat ujung jari-jari kuku itu kurang lebih 5 cm."
Bukan jari keseluruhan hanya kuku ruas jari-jari ini kelebam-lebaman," ujar Winarno Djati, pengacara saksi dari tayangan Hot Shot.
Meski sudah berulang kali mondar-mandir ke kantor polisi untuk diperiksa, Teddy meyakini bahwa kematian Lina merupakan hal yang wajar.
"Tapi kemarin udah diperiksa 17 orang yang dari ibu-ibu yang mandikan gak ada apa-apa," kata Teddy.
Teddy lantas memaparkan keyakinannya soal penyebab kuku jenazah Lina membiru.
"Terus kuku ada warna biru-biru cuman kalau kedokteran dibilangnya sianosis, kekurangan oksigen ke pembuluh darah atau ke kulit jadi berakibat istilahnya hipoksia itu bisa berakibat dari pengaruh obat yang berlebihan, kurang darah terus bisa juga hipertensi," kata Teddy.
Lebam dan biru-biru di tubuh Lina memang menjadi dasar laporan Rizky atas kejanggalan kematian ibunya.
"Laporannya terkait kejanggalan dalam kematiannya. Seperti ada lebam di leher dan tubuhnya. Jadi belum ada pihak yang dilaporkan," ujar Kombes Pol Saptono Erlangga.
Karena laporan Rizky itu juga, Teddy sudah berkali-kali dipanggil Polrestabes Bandung.
Teddy lantas dicecar pertanyaan dan diminta untuk menunjukkan bukti-bukti dalam proses penyelidikan kematian Lina.
"Dari pihak kepolisian minta rekam medis, terus histori sakit bunda Lina itu gimana, terus obat-obat yang dikonsumsi."
"Terus sama obat yang ngebantu, seperti tabung oksigen, stabilizer, diminta polisi buat bantu proses penyelidikan," papar Teddy.
Teddy pun mengaku heran kenapa ada orang yang sekeji itu melemparkan fitnah terkait pembunuhan berencana kepada Lina.
Lantas, ia menyindir dengan menyebutkan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.
"Pasti ada ya perasaan kok ada ya orang kayak gini, fitnah saya. Karena belum ada faktanya langsung fitnah."
"Fitnah itu kan lebih kejam dari pembunuhan," tegas Teddy.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar